TITO, RR TAFIFAH (2018) MITOS “WARNA YANG MEMPERSATUKAN” dalam Iklan Cat Nippon Paint (Analisis Semiotika Roland Barthes). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.
|
Text (Cover)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (270kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
2. ABSTRAKSI.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text (Lembar Pernyataan)
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (178kB) | Preview |
|
|
Text (Lembar Pengesahan)
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (602kB) | Preview |
|
|
Text (Kata Pengantar)
5. KATA PENGANTAR.pdf Download (340kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar isi)
6. DAFTAR ISI.pdf Download (286kB) | Preview |
|
Text (Bab 1)
7. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
||
Text (Bab 2)
8. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
||
Text (Bab 3)
9. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
||
Text (Bab 4)
10. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (854kB) |
||
Text (Bab 5)
11. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
||
Text (Daftar Pustaka)
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
Abstract
Iklan sudah lama dipercaya mampu memengaruhi pikiran, sikap dan bahkan perilaku masyarakat dalam membuat keputusan menyangkut produk atau jasa yang akan digunakan. Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2005:226). Memanfaatkan momentum untuk mengangkat isu kebangsaan juga ramai dilakukan oleh para kreator iklan televisi di tanah air pada momen peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2017 lalu, termasuk yang dilakukan Nippon Paint dalam iklan berjudul Warna yang Mempersatukan. Isu kebangsaan menjadi penting di tengah kembali popularnya politik identitas sebagai sisa-sisa dari ingar bingar Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Munculnya politik identitas berbasis SARA yang terejawantahkan melalui sikap sektarianisme dan perilaku intoleran telah mencemaskan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi ini dikuatirkan semakin menggerus semangat kebangsaan, dan menggeser nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana iklan berjudul Warna yang Mempersatukan menampilkan pesan politik kebangsaan melalui iklan berdurasi satu menit satu detik tersebut (01.01). Sebagai sebuah media audio-visual iklan televisi menyampaikan pesan melalui gambar dan suara. Terdapat banyak simbol, baik dalam bentuk tanda gambar maupun bahasa yang muncul dalam materi iklan tersebut. Penggunaan simbol-simbol yang muncul yang menjadi materi iklan tersebut dalam pandangan Roland Barther miliki tiga makna, yaitu: denotasi, konotasi dan mitos. Penulis ingin mengungkap mitos di balik tanda-tanda yang ditampilkan dalam iklan tersebut. Kata Kunci: iklan, kebangsaan, semiotika dan mitos. Ads have long been believed to influence the thoughts, attitudes and even community behavior in making decisions regarding products or services to be used. Advertising is an indirect form of communication based on information about the advantages or advantages of a product, arranged in such a way that gives rise to a sense of fun that will change a person's mind to make a purchase (Tjiptono, 2005: 226). Utilizing the momentum to raise the issue of nationality is also busy done by the creators of television ads in the country at the moment of Independence Day celebration August 17, 2017 and then, including that done Nippon Paint in the ad entitled Color Unifying. The issue of nationality is important in the middle of the popularity of identity politics as a remnant of the frenetic atmosphere of elections in Jakarta last 2017. The emergence of SARA-based identity politics embodied through the attitude of sectarianism and intolerant behavior has worried about the harmony of living nation and state. This condition is feared to further erode the spirit of nationalism, and shift the values of Pancasila. This study would like to reveal how the ad entitled Unifying Color displays a national political message through a one minute and one second (01.01) ad. As an audiovisual medium of television advertising conveys messages through pictures and sounds. There are many symbols, either in the form of a picture or language mark that appears in the creative. The use of the symbols that appear to be the advertising material in Roland Barthes’s view has three meanings: denotation, connotation and myth. The author wants to uncover the myths behind the signs displayed in the ad. Key words: advertorial, nationalism, semiotic and myth.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Call Number CD: | CDT-552-18-038 |
NIM/NIDN Creators: | 55214110085 |
Uncontrolled Keywords: | iklan, kebangsaan, semiotika dan mitos.advertorial, nationalism, semiotic and myth, KOMPOL, komunikasi politik |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | MELATI CAHYA FITRIANI |
Date Deposited: | 23 Mar 2022 07:52 |
Last Modified: | 20 Jun 2022 07:26 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/58684 |
Actions (login required)
View Item |