ANANDA, DEWI (2024) MEDIA SOSIAL DAN AKTIVISME PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: ANALISIS WACANA #CLIMATELITERACYFORMOTHERS PADA INSTAGRAM @BBBBOOKCLUB. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (686kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (526kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) |
Abstract
ABSTRACT In the contemporary era, social media platforms such as Instagram, has transcended it’s role as mere content-sharing spaces for social movements. They have emerged as catalysts for democratizing literacy, particularly in the context of empowering women, especially mothers. Indonesia, which is currently surrounded by multiple crises—literacy and climate—requires a movement that allows mothers to gain access to climate literacy through virtual communities. This paper delves into the utilization of social media in women empowerment activism, through the #ClimateLiteracyForMothers initiative on Instagram @bbbbookclub. It explores the discourses that have emerged, and how online content and activations contribute to the construction of empowerment activism. this research also uncovers the ideology behind women's empowerment activism in #ClimateLiteracyForMothers. This research uses the concepts and theories of cyberculture and digital activism with a qualitative approach leaning on the critical paradigm with Marie-Anne Paveau's online environmental discourse analysis method. The findings reveal that women empowerment activism within the #ClimateLiteracyForMothers program encompasses four key discourses: the urgency of mothers' role as agents of social change in mitigating the climate crisis, critique of environmental management policies and patriarchal capitalist practices, local religious and cultural approaches in climate crisis literacy, and substance lifestyle as a transformative climate action. This research also unload ecofeminism as ideology of the activism. ABSTRAK ABSTRAK Di era kontemporer, media sosial seperti Instagram bukan hanya memfasilitasi ruang bagi gerakan sosial untuk berbagi konten, tetapi juga menciptakan peluang demokratisasi literasi yang fokus pada pemberdayaan, demi praktik emansipatoris perempuan terutama ibu. Instagram lebih dari sekadar saluran komunikasi melainkan bagian dari gerakan pembebasan yang perlu ditafsirkan melalui opsi-opsi daring. Indonesia yang tengah dikepung multikrisis—literasi dan iklim—memerlukan gerakan yang memungkinkan para ibu merebut akses literasi iklim lewat komunitas virtual. Penelitian ini mengungkap bagaimana pemanfaatan media sosial dalam aktivisme pemberdayaan perempuan melalui #ClimateLiteracyForMothers di Instagram @bbbbookclub, wacana apa saja yang berkembang serta bagaimana aktivisme pemberdayaan terbangun melalui konten dan aktivasi daring. Selain itu, penelitian ini juga membongkar apa ideologi di balik aktivisme pemberdayaan perempuan dalam #ClimateLiteracyForMothers. Penelitian ini menggunakan konsep dan teori cyberculture serta aktivisme digital dengan pendekatan kualitatif bersandar pada paradigma kritis dengan metode analisis wacana lingkungan daring dari Marie-Anne Paveau. Hasil penelitian menyingkap bahwa aktivisme pemberdayaan perempuan pada program #ClimateLiteracyForMothers terdiri dari empat wacana kunci yaitu urgensi peran ibu sebagai agen perubahan sosial dalam mitigasi krisis iklim, kritik atas kebijakan pengelolaan lingkungan dan praktik kapitalis patriarki, pendekatan agama dan budaya lokal dalam literasi krisis iklim, serta gaya hidup substensi sebagai tindakan iklim yang transformatif. Penelitian ini juga menemukan ideologi ekofeminisme dalam aktivisme pemberdayaan perempuan di Instagram.
Actions (login required)
View Item |