WULANDARI, ELISA RAHMA (2023) PERANCANGAN SEKOLAH LUAR BIASA TIPE SLB-A DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KOTA TANGERANG SELATAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
01. COVER.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02. ABSTRAK.pdf Download (60kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
||
Text (BAB II)
04. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
05. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) |
||
Text (BAB IV)
06. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) |
||
Text (BAB V)
07. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB) |
Abstract
Schools are not only provided for children with normal conditions, but for children who have special needs or have mental or physical retardation must also have the same right to get an education. Education is a step or process for someone to become better. According to the 1945 Constitution article 31 paragraph 1, every citizen has the right to education.In an advanced era like now, people are increasingly competing to be educated because in the lives of many people, education plays a very important role for future provisions, for children with normal conditions, they already have many places to study. However, for children with special needs, they do not have as many places as children with normal conditions, this is an obstacle for children with special needs to pursue education. Special Schools (SLB) are part of educational institutions that are able to accommodate and organize special education for children who have special needs as well. SLB-A is a school that stands specifically for children with visual impairments. The learning method in this SLB must be able to encourage students to understand the subject matter. Learning media at SLB A are generally in the form of books with Braille letters and tape recorders.Behavioral architecture is architecture which in its application always includes behavioral considerations in the design of behavioral links with architectural design (as a physical environment), namely that architectural design can be a facilitator of behavior or vice versa as a barrier to behavior (JB. Watson, 1878-1958). Keywords: Behavioral architectural special school education Sekolah tidak hanya diberikan untuk anak dengan kondisi yang normal, namun untuk anak yang memiliki keterbutuhan khusus atau memiliki keterbelakangan mental atau fisik juga harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan menjadi langkah atau proses seseorang untuk menjadi yang lebih baik. Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 1, Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.Dizaman yang sudah maju seperti sekarang membuat orang semakin berlomba-lomba untuk berpendidikan karena di dalam kehidupan banyak orang Pendidikan menjadi peran yang sangat penting untuk bekal dimasa depan, untuk anak dengan kondisi normal sudah mempunyai banyak wadah untuk menempuh pendidikan. Namun untuk anak dengan kondisi berkebutuhan khusus belum mempunyai wadah sebanyak seperti anak dengan kondisi normal hal tersebut yang menjadi penghambat pada anak dengan berkebutuhan khusus untuk menempuh Pendidikan. Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan bagian dari lembaga pendidikan yang mampu mewadahi dan menyelenggarakan pendidikan secara khusus untuk anakanak yang memiliki kebutuhan khusus pula. SLB-A adalah sekolah yang berdiri khusus bagi anak-anak penyandang tunanetra. Metode pembelajaran dalam SLB ini harus mampu mendorong peserta didiknya dalam memahami materi pelajaran. Media pembelajaran pada SLB A umumnya berbentuk buku-buku dengan huruf braille dan tape recorder.Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang dalam penerapannya selalu menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam perancangan kaitan perilaku dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson, 1878-1958). Kata kunci: Pendidikan sekolah luar biasa arsitektur perilaku
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FT/ARS. 23 056 |
NIM/NIDN Creators: | 41219010009 |
Uncontrolled Keywords: | Sekolah tidak hanya diberikan untuk anak dengan kondisi yang normal, namun untuk anak yang memiliki keterbutuhan khusus atau memiliki keterbelakangan mental atau fisik juga harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Pendidikan merupakan menjadi langkah atau proses seseorang untuk menjadi yang lebih baik. Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 1, Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.Dizaman yang sudah maju seperti sekarang membuat orang semakin berlomba-lomba untuk berpendidikan karena di dalam kehidupan banyak orang Pendidikan menjadi peran yang sangat penting untuk bekal dimasa depan, untuk anak dengan kondisi normal sudah mempunyai banyak wadah untuk menempuh pendidikan. Namun untuk anak dengan kondisi berkebutuhan khusus belum mempunyai wadah sebanyak seperti anak dengan kondisi normal hal tersebut yang menjadi penghambat pada anak dengan berkebutuhan khusus untuk menempuh Pendidikan. Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan bagian dari lembaga pendidikan yang mampu mewadahi dan menyelenggarakan pendidikan secara khusus untuk anakanak yang memiliki kebutuhan khusus pula. SLB-A adalah sekolah yang berdiri khusus bagi anak-anak penyandang tunanetra. Metode pembelajaran dalam SLB ini harus mampu mendorong peserta didiknya dalam memahami materi pelajaran. Media pembelajaran pada SLB A umumnya berbentuk buku-buku dengan huruf braille dan tape recorder.Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang dalam penerapannya selalu menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam perancangan kaitan perilaku dengan desain arsitektur (sebagai lingkungan fisik) yaitu bahwa desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson, 1878-1958). Kata kunci:Pendidikan sekolah luar biasa arsitektur perilaku |
Subjects: | 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 720 Architecture/Arsitektur 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 720 Architecture/Arsitektur > 720.1-720.9 Standard Subdivisions of Architecture/Subdivisi Standar dari Arsitektur > 720.1 Philosophy and Theory of Architecture/Filsafat dan Teori Arsitektur > 720.28 Techniques and Procedures of Architecture/Teknik dan Prosedur Arsitektur 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 720 Architecture/Arsitektur > 727 Building for Educational and Research Purposes/Arsitektur Gedung Institusi Pendidikan dan Penelitian > 727.4 Professional and Technical Building Architecture/Arsitektur Gedung Pendidikan Kejuruan dan Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | CALVIN PRASETYO |
Date Deposited: | 22 Sep 2023 06:43 |
Last Modified: | 22 Sep 2023 06:43 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/81402 |
Actions (login required)
View Item |