AMALIYAH, NURUL (2025) PERILAKU KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA FANS K-POP DI APLIKASI WEVERSE SEBAGAI MEDIA HIBURAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (563kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (262kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (788kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB) |
Abstract
This research aims to examine the interpersonal communication behavior of K-Pop fans on the Weverse application as a form of digital entertainment. Developed by HYBE Corporation, Weverse provides official access to artists and includes various features that facilitate interaction between fans and their idols. Adopting a qualitative approach and using Alfred Schutz’s phenomenological method, this study explores the subjective experiences of users in constructing meaning through digital communication on the platform. Data were gathered through in-depth interviews with eight active Weverse users who identify as dedicated K-Pop fans. The results reveal that the fans’ motivation to use the app goes beyond the need for updates; it includes emotional expression, parasocial engagement, and social connection with fellow fans. Weverse is perceived as a safe and emotionally resonant space that allows users to share personal stories, express feelings, and create a sense of community with people from diverse backgrounds. The findings show that communication on Weverse is not merely about exchanging information, but involves emotional and symbolic layers that contribute to the users’ personal meaning-making. Interactive features such as live streaming, direct comments, and fan letters illustrate how fan–idol relationships are built on multidimensional connections that shape users’ digital identities. In conclusion, the interpersonal communication behavior exhibited on Weverse is a reflection of meaningful and emotionally charged interactions. The application acts not only as a communication bridge between idols and fans, but also as an entertainment medium that fosters a strong sense of community. Alfred Schutz’s phenomenological framework provides a valuable lens to uncover the subjective meanings behind digital communication practices within fandom spaces. Keywords: Interpersonal Communication, Weverse, K-Pop Fans, Entertainment Media, Alfred Schutz's Phenomenology. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh penggemar K-Pop melalui aplikasi Weverse sebagai sarana hiburan digital. Weverse sebagai platform resmi buatan HYBE Corporation menawarkan berbagai fitur komunikasi dan konten eksklusif yang memungkinkan interaksi virtual antara penggemar dan idola. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi Alfred Schutz untuk memahami pengalaman subjektif para informan dalam membangun relasi di dalam aplikasi tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap delapan informan yang merupakan pengguna aktif Weverse dan tergolong penggemar K-Pop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi mereka dalam menggunakan Weverse tidak hanya didasari oleh keinginan untuk memperoleh informasi langsung dari idola, tetapi juga untuk mengekspresikan emosi, menjalin hubungan parasosial, dan mempererat interaksi sosial dengan sesama penggemar. Weverse dianggap sebagai ruang yang aman dan nyaman bagi pengguna untuk melepaskan perasaan, mencurahkan cerita pribadi, serta membangun ikatan emosional dengan komunitas global penggemar. Temuan ini menekankan bahwa komunikasi yang terjadi dalam Weverse bersifat kompleks tidak hanya sebagai sarana informatif, tetapi juga sebagai media emosional dan sosial yang membentuk makna secara personal bagi para penggemarnya. Penggunaan fitur-fitur seperti live streaming, komentar, serta fans letter memperlihatkan bahwa relasi yang terbentuk bersifat multidimensional dan turut membentuk identitas digital para pengguna. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa perilaku komunikasi interpersonal yang berlangsung di Weverse merupakan hasil dari interaksi yang sarat makna, baik secara simbolik maupun emosional. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai jembatan antara idola dan penggemar, tetapi juga sebagai media hiburan yang membangun solidaritas komunitas. Pendekatan fenomenologi Alfred Schutz menjadi relevan untuk menggali secara mendalam proses pemaknaan sbujektif dalam komunikasi digital berbasis fandom. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Weverse, Fans K-Pop, Media Hiburan, Fenomenologi Alfred Schutz.
Actions (login required)
 |
View Item |
