FERYA, ALMA HANA (2025) STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF INTERAKSI FOLLOWERS PADA KONTEN INSTAGRAM @WARDAHBEAUTY PERIODE BULAN RAMADHAN 2025. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (269kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (425kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
Abstract
Wardah a clean cosmetics pioneer in Indonesia, was founded in 1995 Nurhayati Subakat as part of PT. Paragon Technology and Innovation. The brand focuses on quality to help women express their personality through beauty. A study was conducted to analyze followers' responses to Instagram content @wardahbeauty. This qualitative study involved interviewsto collect data. It was revealed that the Instagram admin's posting schedule was considered irregular. Future research should encourage admins to increase posting times. Overall, the findings indicate that wardah uses instagram effectively for marketing by presenting visually appealing and informative content. Involving influencers in content creation helps attract more followers and introduce wardah to a wider audience. Further research is needed to explore wardah's marketing strategy and identify growth opportunities in the ever evolving digital landscape. The postpositivism paradigm emerged as a critique and development of the positivist paradigm which was considered too rigid and limiting in understanding reality. If positivism emphasizes absolute objectivity, empirical verification, and generalization of causal laws, then postpositivism acknowledges the limitations and complexities in scientific research, especially in the social sciences. In the communication approach, the creation of Instagram content that changes the perspective or action desired by the audience is a major aspect. The message conveyed needs to have a high level of persuasiveness and be able to encourage changes in perspective or action that are in line with the purpose of the interaction. The qualitative descriptive method is a research method used to describe or depict a phenomenon or event in depth and detail, with a focus on the quality and meaning of the data collected. The data used in this study are descriptive and unstructured, usually in the form of words, sentences, or images, which are then analyzed to provide a richer understanding of the phenomenon being studied. Keywords: Instagram, Content, Communication, Marketing, New Media. Wardah, pelopor kosmetik halal di Indonesia, didirikan pada tahun 1995 oleh Nurhayati Subakat sebagai bagian dari PT. Teknologi dan Inovasi Paragon. Merek ini berfokus pada kualitas untuk membantu wanita mengekspresikan kepribadian mereka melalui kecantikan. Sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisis respons pengikut terhadap konten Instagram @wardahbeauty. Penelitian kualitatif ini melibatkan wawancara untuk mengumpulkan data. Terungkap bahwa jadwal posting admin Instagram dianggap tidak teratur. Penelitian di masa mendatang harus mendorong admin untuk meningkatkan waktu posting. Secara keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa wardah menggunakan instagram secara efektif untuk pemasaran dengan menyajikan konten yang menarik secara visual dan informatif. Melibatkan influencer dalam pembuatan konten membantu menarik lebih banyak pengikut dan memperkenalkan wardah kepada khalayak yang lebih luas. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi strategi pemasaran wardah dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan dalam lanskap digital yang terus berkembang. Penliti menggunakan paradigma postpositivisme muncul sebagai kritik dan pengembangan dari paradigma positivisme, yang dianggap terlalu kaku dan membatasi dalam memahami realitas. Jika positivisme menekankan objektivitas mutlak, verifikasi empiris, dan generalisasi hukum kausal, maka post-positivisme menyadari adanya keterbatasan dan kompleksitas dalam penelitian ilmiah, terutama dalam ilmu sosial. Dalam pendekatan komunikasi, pembuatan konten instagram perubahan dalam cara pandang atau tindakan yang diinginkan dari audiens menjadi aspek utama. Pesan yang disampaikan perlu memiliki kemampuan meyakinkan yang tinggi dan mampu mendorong perubahan pandangan ataupun tindakan yang sejalan dengan tujuan interaksi.Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena atau peristiwa secara mendalam dan rinci, dengan fokus pada kualitas dan makna dari data yang dikumpulkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan tidak terstruktur, biasanya berupa kata-kata, kalimat, atau gambar, yang kemudian dianalisis untuk memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang fenomena yang diteliti. Keywords : Instagram, Konten, Komunikasi, Pemasaran, Media Baru.
Actions (login required)
![]() |
View Item |