SETIA, ERIKA (2020) PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PERILAKU PENYEBARAN INFORMASI HOAX PADA GENERASI MILENIAL DI JAKARTA (Survei Generasi Milenial Pengguna Media Sosial Facebook Di Jakarta). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
Cover Skripsi Erika Setia.pdf Download (504kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
BAB I - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) |
||
Text (BAB II)
BAB II - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
Lampiran - Skripsi Erika Setia.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Today, social media has become one of the information tools used by the public not only to make friends but also to get information. The high use of social media in Indonesia has also led to the high spread of hoax information. This happens because many social media users share the informations they get without clarifying or analyzing the accuracy of the information. This study aims to find the influence of using Facebook social media on hoax information spread behavior on millennials generation in Jakarta. This research uses a quantitative approach. The research paradigm uses positivism with quantitative research methods through surveys for data collection. The analytical method used is a simple linear regression analysis method. The Use of Social Media variable is based on the Lometti, Reeves, and Bybee concepts as well as the Chairunnisa concept while the Hoax Information Spread Behavior variable is based on the Lawrence concept, the Walgito concept and the Respati concept. The research results showed that the t value of 46.263 where this number is greater than the t table of 1.966 so that the research hypothesis is accepted, then the simple linear regression equation formed as Y = 3,344 + 0.895X and the use of social media Facebook is able to explain changes in the behavior of hoax information dissemination by 84.2% while the rest is explained by other variables not included in the study. The conclusion of this study is that the use of social media Facebook influence the hoax information spread behavior by the millennial generation in Jakarta. As a result, the higher the use of Facebook social media will further increase the behavior of spreading hoax information for the millennial generation in Jakarta. Keywords: social media, facebook, behavior, hoax information, millenial generation Media sosial saat ini telah menjadi salah satu alat informasi yang digunakan oleh masyarakat tidak hanya untuk menjalin pertemanan tetapi juga untuk mendapatkan informasi. Tingginya penggunaan media sosial di Indonesia ternyata juga menimbulkan tingginya penyebaran informasi hoax. Hal ini terjadi karena banyak pengguna media sosial yang membagikan informasi yang diperolehnya tanpa melakukan klarifikasi atau melakukan telaah atas kebenaran informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penggunaan media sosial facebook pada perilaku penyebaran informasi hoax pada generasi milenial di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Paradigma penelitian menggunakan positivisme dengan metode penelitian kuantitatif melalui survei untuk pengumpulan data. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier sederhana. Variabel Penggunaan Media Sosial berdasarkan konsep Lometti, Reeves, dan Bybee serta konsep Chairunnisa sedangkan variabel Perilaku Penyebaran Informasi Hoax berdasarkan konsep Lawrence, konsep Walgito serta konsep Respati. Hasil penelitian didapatkan nilai t hitung sebesar 46,263 dimana angka ini lebih besar dari t tabel sebesar 1,966 sehingga hipotesis penelitian ini diterima, kemudian persamaan regresi linier sederhana yang terbentuk Y=3,344 + 0,895X serta penggunaan media sosial facebook mampu menjelaskan perubahan perilaku penyebaran informasi hoax sebesar 84,2% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media sosial facebook mempengaruhi perilaku penyebaran informasi hoax oleh generasi milenial di Jakarta. Akibatnya semakin tinggi penggunaan media sosial facebook akan semakin meningkatkan perilaku penyebaran informasi hoax pada generasi milenial di Jakarta, Kata Kunci : media sosial, facebook, perilaku, informasi hoax, generasi milenial
Actions (login required)
View Item |