FACHRUTIS, TESA LONIKA (2025) ANALISIS KEGAGALAN WATER SUPPLY DI PT SOLUSI BANGUN INDONESIA DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA). S1 thesis, Universitas Mercu Buana - Buncit.
|
Text (COVER)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-01 Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB 2)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-03 BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text (BAB 3)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (646kB) |
||
Text (BAB 4)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text (BAB 5)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (574kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (335kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
41622120005-Tesa Lonika Fachruti-08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (653kB) |
Abstract
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SBI) Plant Narogong menghadapi masalah kegagalan suplai air pada di Cooling Tower yang mengganggu proses produksi semen akibat kebocoran pipa bawah tanah dan kerusakan pada Valve Clayton salah satu efeknya adalah matinya equipment utama pada pabrik sehingga proses produksi terhenti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar penyebab kegagalan suplai air menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) guna mengidentifikasi risiko prioritas yang memengaruhi efisiensi sistem pendingin air. Penelitian ini melibatkan evaluasi sistem suplai air yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun tanpa perawatan rutin dan dokumentasi teknis. Proses analisis dilakukan dengan mengumpulkan data dari teknisi dan manajer operasional di Plant Narogong melalui teknik expert sampling. Metode FMEA digunakan untuk mengetahui akar penyebab masalah yang terjadi. Setelah itu menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) guna menentukan tingkat risiko pada komponen sistem suplai air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebocoran pada pipa bawah tanah dan Valve Clayton merupakan faktor dengan nilai RPN tertinggi. Usia instalasi yang tua, kurangnya perawatan, serta pengaliran air berbasis gravitasi tanpa kontrol tambahan memperparah risiko kegagalan suplai air. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pompa, penurunan suplai air, dan penghentian proses produksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbaikan sistem suplai air melalui penggantian pipa, pembaruan dokumentasi teknis, serta implementasi sistem pemeliharaan preventif diperlukan untuk meningkatkan keandalan suplai air. Penerapan rekomendasi ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan proses produksi dan sustainability di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Actions (login required)
View Item |