SARI, ALDA MUSTIKA (2024) RESEPSI KHALAYAK PADA CITRA POLITIK PRABOWO SEBAGAI CALON PRESIDEN PADA PEMILU 2024 DI AKUN INSTAGRAM @prabowo. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (604kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (585kB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (112kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (968kB) |
Abstract
The political image in the 2024 election is increasingly influenced by social media, with Instagram emerging as a strategic platform for shaping and communicating the image of presidential candidates. This study analyzes how the audience interprets the political image of Prabowo Subianto as a presidential candidate through posts on the Instagram account @prabowo. The main focus of this research is on two significant posts: the announcement of Gibran Rakabuming Raka as the vice-presidential candidate and content showing Prabowo and Gibran dancing in front of a crowd with the caption "Gemoy." This study aims to understand how these messages are received and interpreted by the audience, as well as how this influences Prabowo's political image in the context of the 2024 election. This research employs a qualitative approach with a constructivist paradigm, using reception analysis based on Stuart Hall's theory. The study involves in-depth interviews with seven followers of the Instagram account @prabowo. The analysis identifies Hall's reception positions—Dominant Hegemonic Position, Negotiated Position, and Oppositional Position—to reveal how the audience understands and responds to the political content presented. The study reveals that the majority of the audience tends to interpret messages from the Instagram account @prabowo in terms of Dominant Hegemonic and Negotiated Positions, with some elements of Oppositional Position. The content related to Gibran's appointment as vice president is considered successful in enhancing Prabowo's image as a candidate capable of collaborating with young figures, while the "Gemoy" content is seen as an effort to build personal rapport but may lack a clear political vision. The findings suggest that to boost public support, Prabowo needs to clarify his political messages on social media while continuing to maintain a personal approach that has proven effective in engaging the audience. Keywords: Political Image, Instagram, Reception Analysis, Prabowo Citra politik dalam Pemilu 2024 semakin dipengaruhi oleh media sosial, dengan Instagram menjadi platform strategis untuk membentuk dan mengkomunikasikan citra calon presiden. Penelitian ini menganalisis bagaimana audiens menafsirkan citra politik Prabowo Subianto sebagai calon presiden melalui unggahan-unggahan di akun Instagram @prabowo. Fokus utama penelitian ini adalah pada dua unggahan signifikan: pengumuman Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dan konten yang memperlihatkan Prabowo dan Gibran menari di hadapan massa dengan tulisan "Gemoy." Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pesan-pesan tersebut diterima dan diinterpretasikan oleh audiens, serta bagaimana hal ini mempengaruhi citra politik Prabowo dalam konteks Pemilu 2024. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, menggunakan metode analisis resepsi berdasarkan teori Stuart Hall. Penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dengan tujuh informan yang merupakan pengikut akun Instagram @prabowo. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi posisi resepsi yang dicetuskan oleh Hall, yaitu Posisi Hegemoni Dominan, Posisi Negosiasi, dan Posisi Oposisi, untuk mengungkap bagaimana khalayak memahami dan menanggapi konten politik yang disajikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak mayoritas cenderung menerima pesan dari akun Instagram @prabowo dalam Posisi Hegemoni Dominan dan Negosiasi, dengan beberapa elemen Posisi Oposisi terkait. Konten mengenai pengumuman Gibran sebagai wakil presiden dianggap berhasil dalam memperkuat citra Prabowo sebagai kandidat yang mampu berkolaborasi dengan tokoh muda, sementara konten "Gemoy" dianggap sebagai upaya membangun kedekatan personal namun mungkin kurang menonjolkan visi politik yang jelas. Temuan ini menyarankan bahwa untuk meningkatkan dukungan publik, Prabowo perlu memperjelas pesan politiknya di media sosial sambil tetap mempertahankan pendekatan personal yang sudah terbukti menarik perhatian audiens. Kata Kunci: Citra Politik, Instagram, Analisis Resepsi, Prabowo
Actions (login required)
View Item |