SURYANI, SURYANI (2023) ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK CALEG PEREMPUAN PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2019 DI KOTA BATAM ( Studi Kasus Asnawati Atiq, Siti Nurlailah, Rubina Situmorang, Nina Mellanie, Mesrawati Tampubolon). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (555kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (29kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) |
|
|
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) |
|
|
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) |
|
|
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (736kB) |
|
|
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (28kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (938kB) |
Abstract
The background of this research is the low electability of women candidates for Batam City in the 2014 Election. This study aims to find out about political communication carried out by women candidates and the obstacles faced in the 2019 Legislative Elections in Batam City by using an element of political communication approach according to Dan Nimmo namely political communicators, political messages, political media, political targets, the effects of political communication. With proper political communication, it is hoped that the electability of women candidates in the upcoming legislative elections can increase. This research was conducted from January 2022 to early February 2023. This research uses a qualitative approach and constructivism paradigm with case studies describing the elements of political communication carried out by female candidates. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews with key informants. Determination of key informants with the criteria of women candidates who get a minimum of 1.000 votes. Data collection techniques through interviews and documentation stages. The results of the study revealed the elements of communication used by women candidates to get voters' votes. Political communicators are the candidates themselves assisted by the success team. The political messages conveyed are rhetoric and political advertisements. The political channel is through face-to-face meetings, and uses print, electronic and online media. The political targets of female candidates are the majority of women, community leaders, traditional/religious communities. The effect of the political communication of women candidates is political participation and voting in elections. Women candidates face challenges in the form of multiple roles in the household, patriarchal culture, money politics and election administration problems. Keywords: Women's Representation, Political Communication, Elections Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya keterpilihan caleg perempuan Kota Batam pada Pemilu Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang komunikasi politik yang dilakukan oleh para caleg perempuan dan hambatan yang dihadapi pada Pemilu Legislatif Tahun 2019 di Kota Batam dengan menggunakan pendekatan unsur komunikasi politik menurut Dan Nimmo yaitu komunikator politik, pesan politik, media politik, sasaran politik, efek komunikasi politik. Dengan komunikasi politik yang tepat diharapkan keterpilihan caleg perempuan pada pemilu legislatif yang akan datang bisa meningkat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2022 hingga awal Februari 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dan paradigma konstruktivisme dengan studi kasus mendeskripsikan unsur-unsur komunikasi politik yang dilakukan oleh caleg perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap key informan. Penentuan key informan dengan kriteria caleg perempuan yang mendapatkan suara minimal 1000. Teknik pengumpulan data melalui tahap wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan unsur komunikasi yang digunakan caleg perempuan untuk mendapatkan suara pemilih. Komunikator politik adalah caleg itu sendiri dibantu dengan tim sukses. Pesan politik yang disampaikan adalah retorika dan iklan politik. Adapun saluran politiknya melalui tatap muka langsung, dan menggunakan media cetak, elektronik maupun online. Sasaran politik caleg perempuan adalah mayoritas kaum perempuan, tokoh masyarakat, komunitas adat/agama. Efek dari komunikasi politik caleg perempuan adalah partisipasi politik, dan pemberian suara di pemilu. Para caleg perempuan menghadapi tantangan berupa peran ganda dalam rumahtangga, budaya patriarki, politik uang dan masalah administrasi penyelenggaraan pemilu. Kata Kunci: Keterwakilan Perempuan, Komunikasi Politik, Pemilu
Actions (login required)
 |
View Item |
