WAHYUNINGTYAS, LISTIA (2020) KEKERASAN BAHASA VERBAL MEDIA SOSIAL TWITTER (Studi kasus Etnometodologi pada Hasil Quick Count Pilpres 2019). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (417kB) |
|
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (392kB) |
|
Text (BAB II)
3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) |
|
Text (BAB III)
4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) |
|
Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (704kB) |
|
Text (BAB V)
6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
8. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Recently, the technology that developed increasingly sophisticated has made social media one of the most important elements in devising candidate’s winning strategies in the election, to form and even drop the image of another candidate's competitor. During the 2019 presidential election campaign is a decisive period for the voices of the people, where the second round of this competition there’s a war of hashtag or (tagar) on Twitter that becomes something interesting to place a difference of opinion until the verbal violence on Twitter, especially when waiting for the decision of the winner on the Presidential Election with the acquisition of the Quick Count results. This research is to find out how conflict is seen in the exchange of political messages through social media Twitter. The used method in this research is qualitative research method with a case study on the ethnometodology approach. The results of this research obtained from symbolic interactions on Twitter conversations, where verbal violence occurred tended to be fanatical in supporting candidates as well as motives for bringing them down with propaganda. Keywords: Verbal violence, Twitter social media, 2019 Presidential Election Quick Count Belakangan perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan media sosial salah satu elemen yang sangat penting dalam menyusun strategi kemenangan para kandidat dalam pemilu untuk membentuk bahkan menjatuhkan citra pesaing kandidat lain salah satu media sosial yang menjadi ajang pertarungan para kandidat yaitu media sosial Twitter. Pada masa kampanye pilres 2019 merupakan masa yang menentukan suara para masyarakat, dimana pertarungan babak kedua ini terdapat perang hashtag alias tanda (tagar) pada twitter menjadi sesuatu yang menarik untuk tempat saling selisih pendapat sampai pada keranah kekerasan verbal pada twitter terutama pada saat menunggu hasil keputusan pemenang pada Pilpres dengan perolehan hasil Quick Count. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konflik terlihat dalam pertukaran pesan politik melalui media sosial Twitter. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan studi kasus pada pendekatan etnometodologi. Adapun hasil penelitian yang di dapat dari interaksi simbolik pada percakapan twitter yaitu dimana kekerasan verbal terjadi cenderung adanya rasa fanatik dalam mendukung pasangan kadidat serta motif untuk menjatuhkan dengan cara propaganda. Kata Kunci : Kekerasan verbal, media sosial twitter, Quick Count Pilpres 2019
Actions (login required)
View Item |