PENINGKATAN KAPASITAS MESIN DRAWING TEMBAGA DENGAN METODE SMED PADA INDUSTRI KABEL DI TANGERANG

SETYAWAN, LILIK (2018) PENINGKATAN KAPASITAS MESIN DRAWING TEMBAGA DENGAN METODE SMED PADA INDUSTRI KABEL DI TANGERANG. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 1.Halaman Judul.pdf Download (29kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2. Abstrak.pdf Download (104kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN) 4. Pernyataan Keaslian dan Pedoman Tesis.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PENGESAHAN) 3. Pengesahan.pdf Download (861kB) | Preview
Preview	Text (KATA PENGANTAR) 5. Kata pengantar.pdf Download (102kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 6. Daftar Isi.pdf Download (109kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR TABEL) 8. Daftar Tabel.pdf Download (105kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR GAMBAR) 7. Daftar Gambar.pdf Download (105kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR LAMPIRAN) 9. Daftar Lampiran.pdf Download (99kB) | Preview
	Text (BAB I) 10. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB)
	Text (BAB II) 11. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (537kB)
	Text (BAB III) 12. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB)
	Text (BAB IV) 13. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 14. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB)
	Text (BAB VI) 15. Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 16. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB)
	Text (LAMPIRAN) 17. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)

Abstract

To succeed in the government's 35,000 Megawatt for electricity program in Indonesia, all cable manufacturers began to implement strategies to meet these needs. Currently the production capacity of cable companies in Tangerang is not able to meet the demand for cables from PLN until 2019. Thus improvements need to be made to increase production capacity, especially in copper cables, which demand is greater than aluminum cable. On that basis the research was carried out on the copper draw frame by measuring cycle time in the production process from the beginning of the process until the end of the process. This research was carried out with fishbone and pareto analysis which was able to produce the three biggest problems. The method used in this study is the SMED method, which is to separate the two activities, namely internal setup and external setup, then proceed with changing the internal setup to external setup so as to reduce the overall processing time. From the improvement of the three biggest problems, the results of the process were reduced from 32.32 minutes to 23.18 minutes or decreased by 28.28 percent. The decrease in processing time was able to increase the production capacity of 11 units of bobbins to 16 units of bobbins per shift or 360 units of bobbins every month. Thus the profit from the increase in production capacity is Rp. 1,644,516,277.00 and Break Even Point is 74.49 hours or 3 days 2 hours 29 minutes 12 seconds. Keywords: SMED, Pareto, Fishbone, Cycle time, Cable productivity Untuk mensukseskan program listrik pemerintah 35.000 Megawatt di seluruh wilayah Indonesia maka seluruh pabrikan kabel mulai melakukan strategi guna memenuhi kebutuhan tersebut. Saat ini kapasitas produksi pada perusahaan kabel di Tangerang tidak mampu memenuhi kebutuhan permintaaan kabel dari PLN sampai tahun 2019. Dengan demikian perbaikan perlu dilakukan guna meningkatkan kapasitas produksi khususnya pada kabel tembaga yang permintaannya lebih besar dibandingkan dengan kabel aluminum. Atas dasar itu penelitian dilakukan pada mesin drawing tembaga dengan melakukan pengukuran cycle time pada proses produksi dari awal proses sampai akhir proses. Penelitian ini dilakukan dengan analisa fishbone dan pareto dimana mampu menghasilkan tiga masalah terbesar. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode SMED yaitu dengan memisahkan dua kegiatan yaitu internal setup dan external setup kemudian dilanjutkan dengan mengubah internal setup menjadi external setup sehingga mampu mengurangi waktu proses secara keseluruhan. Dari perbaikan tiga masalah terbesar tersebut didapatkan hasil penurunan waktu proses dari 32.32 menit menjadi 23.18 menit atau menurun sebesar 28.28 persen. Penurunan waktu proses ini mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 11 unit bobbin menjadi 16 unit bobbin tiap shift atau 360 unit bobbin tiap bulan. Dengan demikian keuntungan dari kenaikan kapasitas produksi tersebut sebesar Rp 1.644.516.277,00 dan Break Even Point selama 74.49 jam atau 3 hari 2 jam 29 menit 12 detik. Kata Kunci: SMED, Pareto, Fishbone, Cycle time, Produktivitas kabel

Actions (login required)

View Item