Zahira, Raisa Malika (2025) ANALISIS RESEPSI KHALAYAK GENERASI Z TERHADAP KONTEN PEDULI LINGKUNGAN PADA TIKTOK @PANDAWARAGROUP. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta - Menteng.
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-01 Cover.pdf Download (442kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-02 Bab 1.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-03 Bab 2.pdf Download (338kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-04 Bab 3.pdf Download (235kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-05 Bab 4.pdf Download (806kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-06 Bab 5.pdf Download (159kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-08 Daftar Pustaka.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
44521010040-Raisa Malika Zahira-09 Lampiran.pdf Download (701kB) |
Abstract
Pandawaragroup adalah kelompok anak muda yang peduli pada isu lingkungan. Mereka melakukan aksi lingkungan dan mengkampanyekan melalui platform media sosial TikTok. Konten di buat secara konsisten dan menarik. Salah satu konten yaitu "Adopsi Sungai" yang publish pada 1 Januari 2025 dan 30 November 2024. Penelitian ini bertujuan untuk membahas pemaknaan follower pada konten Tiktok @pandawaragroup mengenai peduli lingkungan terhadap konten kampanye pandawara “Adopsi Sungai”, menggunakan Teori Encoding- Decoding Stuart Hall. Teori ini menjelaskan bahwa audiens dapat menerima pesan, menegosiasi pesan, atau menolak pesan yang dikodekan oleh pembuat pesan (kreator). Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis resepsi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dengan tujuh informan yang mernupakan pengikut akun TikTok @pandawaragorup, sedangkan data sekunder diperoleh dari artikel pendukung, konten media sosial Pandawara dan literatur akademik. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik triangulasi sumber. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada konten kampanye “Adopsi Sungai”, terdapat informan berada pada posisi hegemoni dominan, dimana mereka menerima dan memahami pesan kampanye, yaitu mengapresiasi aksi kampanye “Adopsi Sungai” yang menunjukkan aksi nyata yang dilakukan Pandawara, sebagian berasa di posisi negotiated, dimana mereka menerima pesan utama namun memberikan kritik sesuai dengan konteks pribadi mereka, dan terdapat informan dalam posisi oppositional yang memahami pesan, tetapi menafsirkannya dengan cara yang bertentangan dengan maksud awal pembuat pesan, seperti nilai pesan yang disampaikan Pandawara. Framework of knowledge merujuk pada latar belakang, pengalaman, serta nilai-nilai pribadi yang dimiliki masing-masing individu. Infrastruktur teknis TikTok memainkan peran krusial dalam interaksi dan distribusi konten, memfasilitasi penyebaran pesan lingkungan secara cepat dan luas. Relasi produksi dalam kampanye "Adopsi Sungai" oleh Pandawara menunjukkan bahwa informan berperan aktif sebagai agen perubahan, berkolaborasi dan menyebarkan pesan kepedulian lingkungan. Pandawaragroup is a youth collective concerned with environmental issues. They carry out environmental actions and campaign through the social media platform TikTok. The content is produced consistently and engagingly. One of their notable campaigns is “Adopsi Sungai” which was published on January 1, 2025, and November 30, 2024. This study aims to explore how followers interpret the environmental concern campaign content on the TikTok account @pandawaragroup, specifically the “Adopsi Sungai” campaign, using Stuart Hall’s Encoding-Decoding Theory. This theory explains that audiences may accept, negotiate, or reject the message encoded by the message creator. The study adopts a constructivist paradigm with a qualitative approach and employs reception analysis methods. Primary data was collected through in-depth interviews with seven informants who are followers of the @pandawaragroup TikTok account, while secondary data was obtained from supporting articles, Pandawara's social media content, and academic literature. Data validity was ensured through source triangulation techniques. The research findings show that in the “Adopsi Sungai” campaign content, some informants are in the dominant-hegemonic position, where they fully accept and understand the campaign message, appreciating the real environmental actions taken by Pandawara. Others are in a negotiated position, where they accept the core message but offer critiques based on their personal context. Additionally, there are informants in the oppositional position who understand the message but interpret it contrary to the creator’s original intent, such as the values conveyed by Pandawara. The framework of knowledge refers to each individual’s background, experiences, and personal values. TikTok’s technical infrastructure plays a crucial role in the interaction and distribution of content, facilitating the rapid and widespread dissemination of environmental messages. The relations of production in Pandawara’s “Adopt a River” campaign show that the informants actively act as agents of change, collaborating and spreading the message of environmental awareness.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
NIM/NIDN Creators: | 44521010040 |
Uncontrolled Keywords: | resepsi, khalayak, konten tiktok, kampanye lingkungan, pandawara reception, audience, tiktok content, environmental campaign, pandawara |
Subjects: | 000 Computer Science, Information and General Works/Ilmu Komputer, Informasi, dan Karya Umum > 070 Documentary Media, Educational Media, News Media, Journalism, Publishing/Media Dokumenter, Media Pendidikan, Media Berita, Jurnalisme, Penerbitan |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi > Komunikasi Digital |
Depositing User: | YOSUA EBENEZER PARDEDE |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 02:31 |
Last Modified: | 23 Jul 2025 02:31 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/96206 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |