GUNAWAN, KHANSA AURELIA MARITZA (2025) REPRESENTASI PESAN TOLERANSI BERAGAMA PADA KONTEN YOUTUBE "LOG IN" (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (637kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
Abstract
This research aims to reveal the representation of religious tolerance messages on the YouTube content "Log In" episode 9 season 2 and episode 18 season 3 by using the semiotic approach of Charles Sanders Peirce. The background of this study is the important role of social media as a space for interreligious communication. In today's multicultural society, diversity and tolerance are relevant and important themes. This study uses a qualitative descriptive method and focuses on analyzing verbal communication as the main object of the research. The analysis follows Peirce’s triangle of meaning, which includes representamen, object, and interpretation. The object of this study includes religious figures who become guests in the “Log In” content, such as Bhante Dhira and Pastor Marcel. They are involved in open discussions and dialogues with Habib Ja’far, Onadio, and Boris. The dialogue in these two episodes shows mutual understanding, respect, and openness when talking about different religious teachings.. The results show that YouTube, as a social media platform, is effective in spreading verbal messages about religious tolerance. The "Log In" content is a good example of how digital spaces can support intercultural communication and help create a society that respects differences. The communication between people with different religious backgrounds shows real examples of tolerance values like respect, care, and the willingness to learn from other beliefs. Key words: Religious Tolerance, Intercultural Communication, Semiotics, YouTube, Log In Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Representasi PesanPesan Toleransi Beragama pada Konten YouTube “Log In” episode 9 season 2 dan episode 18 season 3 melalui pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Dilatarbelakangi oleh pentingnya peran media sosial sebagai ruang komunikasi antaragama, di mana keberagaman dan toleransi menjadi tema yang relevan di tengah masyarakat multikultural. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus pada analisis komunikasi verbal sebagai objek kajian utama. Analisis dilakukan melalui model segitiga makna milik Charles Sanders Peirce melalui (representamen, Object, dan interpretant). Objek pada penelitian ini melibatkan tokoh-tokoh agama yang menjadi bintang tamu konten “Log In”, yaitu Bhante Dhira dan Pendeta Marcel yang berdialog serta berdiskusi secara terbuka dengan Habib Ja’far serta Onadio dan Boris. Dialog yang dibangun dalam kedua episode ini mencerminkan sikap saling memahami, menghargai, serta keterbutakaan dalam membahas ajaran agama masing-masing. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa YouTube sebagai media sosial memiliki efektivitas dalam menyampaikan pesan-pesan toleransi beragama secara verbal. Konten “Log In” menjadi contoh representatif bagaimana ruang digital dapat dimanfaatkan untuk memperkuat komunikasi antarbudaya dan mendorong terciptanya masyarakat yang saling memahami dan menghargai perbedaan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi antara tokoh dengan latar belakang agama yang berbeda tidak hanya menyampaikan ajarang masing-masing, namun juga mencerminkan penerapan nyata dari nilai-nilai toleransi beragama. Nilai-nilai seperti penghormatan, kepedulian, serta kesediaan untuk belajar dari tradisi agama lain menjadi inti dari pesan toleransi yang ditampilkan secara eksplisit. Kata kunci: Toleransi Beragama, Komunikasi Antarbudaya, Semiotika, YouTube, Log In
Actions (login required)
 |
View Item |
