PERENCANAAN STRUKTUR PIPERACK BAJA SEBAGAI STRUKTUR NON GEDUNG (STUDI KASUS: SUBPIPERACK-22 PADA PROYEK JAMBARAN-TIUNG BIRU)

MA'RUF, AMIN (2021) PERENCANAAN STRUKTUR PIPERACK BAJA SEBAGAI STRUKTUR NON GEDUNG (STUDI KASUS: SUBPIPERACK-22 PADA PROYEK JAMBARAN-TIUNG BIRU). S1 thesis, UNIVERSITAS MERCU BUANA - BUNCIT.

[img]
Preview
Text (COVER)
01 Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (486kB)
[img] Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (475kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (343kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Struktur piperack merupakan salah satu bentuk struktur yang sering dijumpai di kawasan industri petrokimia, industri kimia dan pembangkit listrik. Struktur piperack berfungsi sebagai penopang pipa, kabel listrik dan kabel instrumen. Pada beberapa kondisi, struktur piperack juga berfungsi sebagai penopang mechanical equipment, vessel bertekanan dan platform yang digunakan untuk mengoperasikan katup-katup pipa (Drake & Walter, 2010). Pada umunya, struktur piperack didesain menggunakan material baja. Metode yang biasa digunakan pada perencanaan struktur piperack baja adalah Direct Analysis Method (DM) dan Effective Length Method (ELM). Kedua metode tersebut memiliki karakteristik yang berbeda pada pendefinisian faktor panjang tekuk (K). Pada metode ELM, faktor K didefinisikan berdasarkan balok stabilitas sepanjang kolom dan/atau pola kekang pada kedua ujung kolom. Sedangkan, pada metode DM faktor K sudah ditetapkan sebesar 1. Perencanaan struktur piperack baja pada software Staad.pro menggunakan metode ELM dan DM menghasilkan nilai rasio, lendutan dan simpangan yang hampir sama. Keberadaan bresing pada sumbu lemah baja/arah memanjang struktur membuat struktur SPRK-22 tergolong struktur tak bergoyang. Oleh sebab itu, faktor K pada perencanaan menggunakan metode ELM adalah 1. Faktor K tersebut sama dengan faktor K pada perencanaan menggunakan metode DM. Secara umum, perencanaan SPRK-22 menggunakan metode DM menghasilkan desain struktur yang lebih konservatif dimana rasio DM menghasilkan rasio 1,04% lebih besar, lendutan balok 24,5% lebih besar, simpangan akibat angin 9% lebih besar dan simpangan akibat gempa 26% lebih besar dari metode ELM.

Item Type: Thesis (S1)
NIM/NIDN Creators: 41119120140
Uncontrolled Keywords: Struktur Piperack, Baja, Direct Analysis Method, Effective Length Method
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 624 Civil Engineering/Teknik Sipil
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 624 Civil Engineering/Teknik Sipil > 624.9 Building, Structure, and Installation/Bangunan, Struktur, dan Instalasi
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 690.1-690.9 Standard Subdivisions of Planning, Anaysis, Engineering Design/Subdivisi Standar Dari Perencanaan, Analisa dan Teknik Bangunan > 690.1 Structural Elements/Struktur Bahan Dasar Teknik Bangunan
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 691 Building Material/Material Bangunan
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 691 Building Material/Material Bangunan > 691.7 Ferrous Metals/Bahan Bangunan dari Logam Besi dan Baja
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Rifky
Date Deposited: 16 Apr 2025 04:46
Last Modified: 16 Apr 2025 08:35
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/95200

Actions (login required)

View Item View Item