SARJITO, VELIN NARITA (2024) REPRESENTASI KEKERASAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM HUBUNGAN PADA FILM POSESIF (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (364kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (656kB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB) |
Abstract
ABSTRACT Violence in teenage relationships is a social phenomenon that is often overlooked, despite its significant impact on the psychological and emotional development of victims. This study aims to analyze the representation of verbal and non-verbal violence in teenage relationships depicted in the film Posesif using John Fiske's semiotic approach and a constructivist paradigm. This approach is chosen to understand how the meaning of violence in romantic relationships is constructed and represented through visual and narrative signs in the film. The film Posesif portrays various forms of violence, both verbal and non-verbal, experienced by the main characters, and how such violence is used as a tool of control and domination in teenage relationships. This study employs a qualitative method by analyzing key scenes in the film that depict verbal and non-verbal violence. The analysis is conducted at two primary levels of John Fiske's semiotic theory: the level of reality, which includes visual elements such as facial expressions, body movements, and environment; and the level of representation, which encompasses narrative elements such as dialogue, camera techniques, and background music. The results show that the film Posesif constructs the meaning of violence in relationships through complex visual and narrative symbols that reflect the dynamics of emotional control and manipulation in teenage romantic relationships. The conclusion of this study is that the representation of violence in the film Posesif can influence viewers' perceptions of violence in teenage romantic relationships and emphasizes the importance of critical analysis of media as a tool of social construction. These findings add to the literature on the representation of violence in media by offering a new perspective on how films targeting teenage audiences can shape understanding of relationship dynamics and violence. ABSTRAK Kekerasan dalam hubungan remaja menjadi fenomena sosial yang sering kali diabaikan, meskipun dampaknya sangat signifikan terhadap perkembangan psikologis dan emosional korban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kekerasan verbal dan non-verbal dalam hubungan remaja yang ditampilkan dalam film Posesif dengan menggunakan pendekatan semiotika John Fiske dan paradigma konstruktivis Pendekatan ini dipilih untuk memahami bagaimana makna kekerasan dalam hubungan romantis dibangun dan direpresentasikan melalui tanda-tanda visual dan naratif dalam film. Film Posesif menggambarkan berbagai bentuk kekerasan, baik verbal maupun non verbal, yang dialami oleh karakter utama, dan bagaimana kekerasan tersebut digunakan sebagai alat kontrol dan dominasi dalam hubungan remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis adegan-adegan kunci dalam film yang menampilkan kekerasan verbal dan non-verbal. Analisis dilakukan pada dua level utama dalam teori semiotika John Fiske: level realitas, yang meliputi elemen visual seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan lingkungan; serta level representasi, yang meliputi elemen naratif seperti dialog, teknik kamera, dan musik latar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Posesif membangun makna kekerasan dalam hubungan melalui simbol-simbol visual dan naratif yang kompleks, yang mencerminkan dinamika kontrol emosional dan manipulasi dalam hubungan romantis remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah representasi kekerasan dalam film Posesif dapat mempengaruhi persepsi penonton tentang kekerasan dalam hubungan romantis remaja, serta menegaskan pentingnya analisis kritis terhadap media sebagai alat konstruksi sosial. Temuan ini menambah literatur tentang representasi kekerasan dalam media dengan menawarkan perspektif baru mengenai bagaimana film yang ditujukan untuk audiens remaja dapat membentuk pemahaman tentang dinamika hubungan dan kekerasan.
Actions (login required)
View Item |