ADILAH, RIFA YUSYA (2024) ANALISIS FRAMING BERITA SIDANG KODE ETIK FERDY SAMBO PADA PLATFORM TIKTOK KOMPAS TV DAN METRO TV. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
01.Cover.pdf Download (274kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02.Abstrak.pdf Download (29kB) |
|
Text (BAB I)
03.Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) |
|
Text (BAB II)
04.Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
|
Text (BAB III)
05.Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB) |
|
Text (BAB IV)
06.Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) |
|
Text (BAB V)
07.Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (31kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09.Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
Abstract
For more than a year, Indonesian media have intensively reported on the murder case of Brigadier Yosua Hutabarat or Brigadier J. Ferdy Sambo was found guilty and sentenced to death for engaging in obstruction of justice and shooting Yosua. However, the Supreme Court overturned the death sentence and commuted it to life imprisonment. This case caught the attention of the media, especially Kompas TV and Metro TV. In the face of digital media and media convergence, Kompas TV and Metro TV utilize social media platforms such as TikTok. Both media have official accounts on TikTok with a significant number of followers. This research focuses on the comparison of the framing of the news of Ferdy Sambo's Ethics Hearing on the TikTok Platform of Kompas TV and Metro TV. The research method used is descriptive-qualitative with the Zongdhang Pan and Gerald M. Kosicki model framing analysis approach. The data collection technique used by researchers is using secondary data. The results of the framing analysis of the coverage of Ferdy Sambo's Code of Ethics Trial by Kompas TV and Metro TV highlighted significant differences in the news presentation approach. Kompas TV uses a live report model, creating a real-time impression, while Metro TV emphasizes text without reporter voice narration. The differences in syntactic, script, thematic, and rhetorical structures in the two news stories affect readers' understanding and perception of the event Keywords: Framing Media, Sidang Etik Ferdy Sambo, Kompas TV, Metro TV Selama lebih dari satu tahun, media-media di Indonesia telah intensif melaporkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Ferdy Sambo dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati karena terlibat dalam obstruction of justice dan menembak Yosua. Namun, Mahkamah Agung membatalkan hukuman mati tersebut dan mengubahnya menjadi hukuman penjara seumur hidup. Kasus ini menjadi perhatian media, terutama Kompas TV dan Metro TV. Dalam menghadapi media digital dan konvergensi media, Kompas TV dan Metro TV memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok. Kedua media tersebut memiliki akun resmi di TikTok dengan jumlah pengikut yang signifikan. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui perbandingan pembingkaian pemberitaan Sidang Etik Ferdy Sambo Pada Platform Tiktok Kompas TV dan Metro TV. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis framing model Zongdhang Pan dan Gerald M. Kosicki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan data sekunder. Hasil analisis framing terhadap liputan Sidang Kode Etik Ferdy Sambo oleh Kompas TV dan Metro TV menyoroti perbedaan signifikan dalam pendekatan penyajian berita. Kompas TV menggunakan model live report, menciptakan kesan real-time, sementara Metro TV lebih menekankan teks tanpa narasi suara reporter. Perbedaan struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris dalam kedua berita memengaruhi pemahaman dan persepsi pembaca terhadap peristiwa tersebut Kata Kunci : Framing Media, Sidang Etik, Ferdy Sambo, Kompas TV, Metro
Actions (login required)
View Item |