FAKHRIANI, RAIHAN KHAIRI (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN CIPONDOH. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (527kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (227kB) |
|
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (352kB) |
|
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
|
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (204kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
Abstract
In 1998, Indonesia experienced an economic crisis which caused the national economy to collapse. Since the economic crisis, almost 80% of large businesses have experienced bankruptcy and laid off workers. This condition is in contrast to the condition of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) because they were able to survive and recover the economy amidst the downturn caused by the economic crisis. Based on these conditions, the Indonesian Accountants Association (IAI) through the Financial Accounting Standards Board (DSAK) on May 19 2009 has ratified the Accounting Standards for Entities Without Public Accountability (SAK ETAP) which are specifically intended for entities without public accountability, namely MSMEs and have effective as of January 1, 2011. The analytical method used in this research is a quantitative method which will later be assisted by using SPSS software to analyze existing data using statistics to be able to obtain relationships between one variable and other variables. The population of this research is all MSMEs in Cipondoh District who are officially registered in Cipondoh District. The sample used in this research was taken using the simple random sampling method. The data collection method used is the survey method. The data collection technique used was the questionnaire method by distributing it directly to respondents in the form of written questions. Based on the results of data processing, the test results from education level have no effect on the application of SAK ETAP to MSMEs in Cipondoh sub-district, while business age and understanding of accounting influence the application of SAK ETAP to MSMEs in Cipondoh sub-district. Based on the survey method, it is known that the level of education has no effect on the application of SAK ETAP because SAK ETAP can be obtained from training, while the age of the business and understanding of accounting have an effect on the application of SAK ETAP because the longer the age of the business, the more the mindset of MSME players will develop and one of them is implementing SAK ETAP in their business and the more MSMEs understand about accounting, the easier it will be for them to apply financial reports in accordance with SAK ETAP in their business. Keywords: SAK ETAP, Education Level, Age of Business, Accounting Understanding. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya perekonomian nasional. Sejak terjadinya krisis ekonomi, hampir 80% usaha besar mengalami kebangkrutan dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kondisi tersebut bertolak belakang dengan kondisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena mampu bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis ekonomi tersebut. Berdasarkan kondisi tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tanggal 19 Mei 2009 telah mengesahkan Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang ditujukan khusus bagi entitas tanpa akuntabilitas publik yaitu salah satunya UMKM dan telah berlaku efektif per 1 Januari 2011. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang nantinya akan dibantu dengan menggunaan software SPSS untuk menganalisis data yang ada menggunakan statistic untuk dapat menperoleh hubungan antara satu variable dengan variable lainnya. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM yang ada di Kecamatan Cipondoh yang terdaftar secara resmi di Kecamatan Cipondoh. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner dengan menyebarkan langsung kepada responden dalam bentuk pertanyaan tertulis. Berdasarkan hasil pengolahan data, Hasil Uji Dari Tingkat Pendidikan tidak berpengaruh terhadap Penerapan SAK ETAP pada UMKM di kecamatan Cipondoh, Sedangkan Umur Usaha dan Pemahaman Akuntansi berpengaruh terhadap penerapan SAK ETAP pada UMKM di kecamatan Cipondoh. Berdasarkan dari metode survey, diketahui bahwa tingkat Pendidikan tidak berpengaruh terhadap penerapan SAK ETAP dikarenakan SAK ETAP bisa didapatkan dari pelatihan pelatihan, sedangkan Umur Usaha dan Pemahaman Akuntansi berpengaruh terhadap penerpan SAK ETAP dikarenakan semakin lamanya umur usaha maka pola pikir pelaku UMKM akan semakin berkembang lagi dan salah satunya adalah menerapkan SAK ETAP pada usaha nya dan Semakin Paham pelaku UMKM mengenai akuntansi maka mereka juga akan mudah menerapkan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP pada usahanya. Kata Kunci: SAK ETAP, Tingkat Pendidikan, Umur Usaha, Pemahaman Akuntansi.
Actions (login required)
View Item |