Analisis Komunikasi Non Verbal untuk Rancangan Alat Bantu Komunikasi: Studi Kasus pada Lansia Penderita Afasia yang Dirawat Keluarga

Kristiyanti, (2023) Analisis Komunikasi Non Verbal untuk Rancangan Alat Bantu Komunikasi: Studi Kasus pada Lansia Penderita Afasia yang Dirawat Keluarga. S2 thesis, Universitas Mercu Buana - Buncit.

Preview	Text (COVER) 55221110053 - Kristiyanti - 02 Cover.pdf Download (501kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 55221110053 - Kristiyanti - 03 Abstrak.pdf Download (184kB) | Preview
	Text (BAB 1) 55221110053 - Kristiyanti - 04 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB)
	Text (BAB 2) 55221110053 - Kristiyanti- 05 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB)
	Text (BAB 3) 55221110053 - Kristiyanti - 06 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB)
	Text (BAB 4) 55221110053- Kristiyanti - 07 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB)
	Text (BAB 5) 55221110053 - Kristiyanti - 08 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 55221110053- Kristiyanti - 09 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB)
	Text (LAMPIRAN) 55221110053 - Kristiyanti - 10 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB)

Abstract

Lansia penderita afasia kesulitan memberikan umpan balik dalam komunikasi. Mereka cenderung menjadi emosional karena apa yang disampaikan tidak dimengerti oleh lawan bicaranya. Afasia merupakan salah satu bentuk hambatan komunikasi interaksional yang disebabkan oleh faktor fisiologis berupa kerusakan otak yang berfungsi memproses bahasa. Akibat penyakit tersebut, pasien afasia cenderung menjadi lebih emosional karena tidak mampu menyampaikan apa yang ingin mereka katakan dengan tepat. Hambatan komunikasi juga dihadapi oleh keluarga pengasuh lansia penderita afasia. Merujuk pada fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan komunikasi yang terjadi antara caregiver dan penderita afasia dengan mengidentifikasi isyarat nonverbal yang digunakan dalam interaksi komunikasi mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling dan snowball effect. Subjek dalam penelitian ini ialah family caregiver yang merawat lansia penderita afasia, yaitu bapak JJ, ibu IR, ibu WW dan ibu RN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi serta dokumentasi. Model interaktif digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, dimulai dari data collection, data reduction, data display and conclusion. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana hambatan komunikasi terapeutik antara lansia penderita afasia dengan family caregiver terjadi bahwa tidak semua bentuk pesan non verbal dapat lansia dengan afasia kirimkan kepada family caregiver sehingga pesan tidak tersampaikan sebagaimana mestinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka yang bertujuan untuk kesembuhan. Peneliti menemukan adanya aplikasi Berkata AAC yang dapat digunakan sebagai solusi berupa alat bantu komunikasi, tetapi perlu pengembangan agar bersifat personal atau dapat dikustomisasi. Dari hasil analisis dalam penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi solusi lain berupa pelatihan (workshop), buku dengan kasus serupa dan support group (community). Kata kunci: Komunikasi Non Verbal, Komunikasi Terapeutik, Afasia, Family Caregiver, Alat Bantu Komunikasi.

Actions (login required)

View Item