DEWI, SYARIFA PRIANI (2023) PENGEMBANGAN RANTAI NILAI FESYEN UNTUK PENGUATAN NILAI TAMBAHNYA MELALUI KEGIATAN HIBURAN (FESYEN SHOW) Studi Kasus : Kabupaten Nganjuk. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (HAL COVER)
01.Cover.pdf Download (409kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02.Abstrak.pdf Download (171kB) |
|
Text (BAB I)
03.Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
|
Text (BAB II)
04.Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
|
Text (BAB III)
05.Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) |
|
Text (BAB IV)
06.Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) |
|
Text (BAB V)
07.Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08.Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09.Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) |
Abstract
Nganjuk Regency is still not included in the top 3 regencies/cities that have the widest distribution of the creative economy. Even though one of the creative economy subsectors in Nganjuk Regency, namely fashion, has won various achievements in several international events. Based on the data, one of the creative economy sub-sectors that has a larger distribution is entertainment activities. Therefore, to maximize the potential of Nganjuk Regency, it is necessary to carry out an analysis through the development of the fashion value chain to strengthen added value through entertainment activities. The analytical method used is quantitative and qualitative analysis for quantitative research using Multidimensional Scaling (MDS)-RAPFISH analysis with a sample of 20 people, who have criteria as parties involved in entertainment activities. Meanwhile, for qualitative analysis, observations and interviews will be carried out with several informants who are involved in the entertainment activity "Anjuk Ladang Kawedar". The results of this study note that based on the results of the MDS-RAPFISH analysis it is known that the ordinate index value for the design dimension is 74.63%, the production dimension is 72.40%, the marketing dimension is 57.23%, the distribution dimension is 75.02%, all dimensions in the supply chain the value indicates a fairly good sustainability status while the dimension of entertainment activities of 85.94% is included in the status of a good sustainability category. Increasing indications of sustainability are found in the design dimension with a score of 12.65, production with a score of 0, distribution with a score of 3.15. While indications of decline are in the marketing dimension with a score of 0.04, and entertainment activities with a score of -6.18. The strategy given for indications of a decrease in the marketing dimension is to develop digital platforms and promotional media while for entertainment activities is to collaborate with various groups and related regional communities. Keywords : Value Chain, Added Value, Fashion, Fashion Show Kabupaten Nganjuk masih belum termasuk dalam ke 3 besar kabupaten/kota yang memiliki sebaran ekonomi kreatif yang paling luas. Padahal salah satu subsector ekonomi kreatif di Kabupaten Nganjuk yaitu fesyen memiliki berbagai prestasi di beberapa ajang internasional.Berdasarkan data, subsector ekonomi kreatif yang memiliki sebaran yang lebih besar salah satunya adalah kegiatan hiburan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi dari Kabupaten Nganjuk tersebut maka perlu dilakukan analisa melalui pengembangan rantai nilai fesyen untuk penguatan nilai tambahnya melalui kegiatan hiburan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif untuk penelitian kuantitatif digunakan analisis Multidimensional Scaling(MDS)-RAPFISH dengan sampel 20 orang, yang memiliki kriteria sebagai pihak pihak yang terlibat dalam acara kegiatan hiburan. Sementara untuk analisis kualitatif akan dilakukan observasi serta wawancara pada beberapa narasumber yang ikut terlibat dalam acara kegiatan hiburan “Anjuk Ladang Kawedar”. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis MDS-RAPFISH diketahui bahwa nilai indeks ordinasi untuk dimensi design 74,63%, dimensi produksi 72,40%, dimensi marketing 57,23%, dimensi distribusi 75,02%, keseluruhan dimensi dalam rantai nilai menunjukan status keberlanjutan yang cukup baik sementara dimensi kegiatan hiburan sebesar 85,94% termasuk dalam status kategori keberlanjutan yang baik. Peningkatan indikasi keberlanjtan terdapata pada dimensi design dengan angka 12,65, produksi dengan angka 0, distribusi dengan angka 3,15. Sementara indikasi penurunan terdapat dalam dimensi marketing dengan angka -0,04, dan kegiatan hiburan dengan angka -6,18. Srategi yang diberikan untuk indikasi penurunan pada dimensi marketing adalah dengan mengembangkan platform digital dan media promosi sementara untuk kegiatan hiburan adalah dengan melakukan kerjasama dengan berbagai kelompok dan komunitas daerah terkait. Kata Kunci : Rantai Nilai, Nilai Tambah, Fesyen, Fashion Show
Actions (login required)
 |
View Item |
