DESRYANTO, RIZKY RAMADHAN (2023) PERANCANGAN GEDUNG PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DENGAN PENDEKATAN NEO VERNAKULAR. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (COVER)
1 Cover.pdf Download (421kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2 Abstrak.pdf Download (244kB) |
|
Text (BAB I)
3 Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
Text (BAB II)
4 Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (BAB III)
5 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
6 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (442kB) |
|
Text (BAB V)
7 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (630kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
9 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Abstract
West Java has a superior cultural arts culture. However, culture is basically not something that is considered frozen but dynamic according to the development and spirit of the era. This shows the dynamics of tradition which is always in dialogue between place, time and the form it produces (space). Dialogues can be displayed in relation to local and global, traditional and modern. An important foundation for the development of cultural centers in West Java, is to be able to take local ideas/concepts that underlie their designs, not just imitating aspects of their outer form but deeper aspects concerning philosophical aspects such as space, mass and shape. In addition, the building must also reflect its era as a form of dialogue between the traditional and the modern. The design does not only reflect today's modern ideas but also the spirit of local wisdom. In this design process, applying a neo vernacular concept that adapts the local culture of West Java (design location) to the building concept, thereby creating buildings that pay attention to local culture. Keywords: Arts and Culture Building, Neo Vernacular, West Java Jawa Barat memiliki kebudayaan seni budaya yang unggul. Namun demikian budaya pada dasarnya bukan sesuatu yang dianggap beku (frozen) namun dinamis sesuai dengan perkembangan dan semangat zamannya. Hal ini menunjukkan adanya dinamika tradisi yang selalu berdialog antara tempat, waktu dan wujud yang dihasilkannya (ruang). Dialog dapat ditunjukkan berkaitan antara yang lokal dan global, tradisional dengan modern. Landasan penting bagi pengembangan pusat kebudayaan di Jawa Barat, dapat diambil gagasan/konsepkonsep lokal yang mendasari desainnya, tidak sekadar meniru aspek bentuk luarnya namun aspek yang lebih mendalam menyangkut aspek filosofi seperti dalam ruang, massa dan bentuk. Selain itu bangunan juga harus mencerminkan zamannya sebagai wujud dialog antara yang tradisional dan ke-modern-an. Dengan demikian desain tidak hanya mencerminkan gagasan modern saat kini namun juga semangat kearifan lokal. Dalam proses perancangan ini, menerapkan konsep neo vernakular yang mengadaptasikan budaya lokal Jawa Barat (lokasi perancangan) pada konsep bangunan, sehingga menciptakan bangunan yang memperhatikan kebudayaan setempat. Kata kunci: Gedung Seni dan Budaya, Neo Vernakular, Jawa Barat
Actions (login required)
View Item |