RACHMAN, ALIFAH AYUDIA (2023) REPRESENTASI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM FILM PHOTOCOPIER DI NETFLIX (Analisis Semiotika Roland Barthes). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
01 COVER.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (22kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB) |
||
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (660kB) |
||
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
||
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) |
||
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (24kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
Abstract
Film is part of mass media communication that is audio-visual in format and intends to convey certain social or moral messages to its audience. The movie Photocopier, which airs on Netflix, raises the issue of sexual violence, especially in university. This film is full of signs in portraying the figure of Suryani as a victim of sexual violence. This research is intended to determine the representation of victims of sexual violence in the movie Photocopier on Netflix. This research uses a qualitative method with a critical paradigm through a semiotic analysis approach of the Roland Barthes model, which is two-stage signification, which are denotation and connotation, so that through these connotations, findings and myths are produced on the meaning. The results of the audio-visual analysis found 10 scenes in the film Photocopier that show dialogue and scenes containing elements and meanings of sexual violence against victims, from the results of the analysis found in denotation in this film using a lot of Medium Shot, Medium Close Up, and Close Up techniques, as for the coloring in each scene in this film is dominated by green. The connotation meaning in this film is to show expressions and gestures as symbolic gestures from victims of sexual violence. In addition, the connotation meaning in green is that it indicates that green is a color that does not show masculinity and femininity, because the victims of sexual violence in this film are men and women. The myth or ideology that emerges in this film refers to the power relations of the perpetrator who dominates over the victim. Keywords: Semiotics, Film, Sexual Violence, Power Relations Film merupakan bagian dari komunikasi media massa yang bersifat audiovisual dan bertujuan untuk menyampaikan pesan sosial atau moral tertentu kepada penontonnya. Film Penyalin Cahaya yang tayang di Netflix mengangkat isu kekerasan seksual, khususnya di perguruan tinggi. Film ini sangat sarat akan tanda dalam menggambarkan sosok Suryani sebagai korban kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi korban kekerasan seksual dalam film Photocopier atau Penyalin Cahaya di Netflix. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis melalui pendekatan analisis semiotika model Roland Barthes yaitu signifikasi dua tahap, yaitu denotasi dan konotasi, sehingga melalui konotasi tersebut melahirkan temuan-temuan dan mitos pada makna tersebut. Hasil dari analisis audio-visual ditemukan 10 adegan pada film Photocopier atau Penyalin Cahaya yang menunjukkan adanya dialog serta adegan yang mengandung unsur dan makna kekerasan seksual pada korban, dari hasil analisis yang ditemukan secara denotasi pada film ini banyak menggunakan teknik Medium Shot, Medium Close Up, dan Close Up, adapun dari pewarnaan pada setiap adegan dalam film ini didominasi dengan warna hijau. Makna konotasi pada film ini yaitu ingin menunjukkan ekspresi dan gerak tubuh sebagai isyarat simbolik dari korban kekerasan seksual. Selain itu makna konotasi dalam warna hijau ialah menandakan bahwa hijau sebagai warna yang tidak menunjukkan maskulinitas dan feminitas, karena korban kekerasan seksual dalam film ini ialah laki-laki dan perempuan. Mitos atau ideologi yang muncul dalam film ini mengacu pada relasi kuasa pelaku yang lebih mendominasi dari korban. Kata Kunci: Semiotika, Film, Kekerasan Seksual, Relasi Kuasa
Actions (login required)
View Item |