UTAMI, NABILLA DARDIANI (2022) REPRESENTASI STEREOTIP GENDER PEREMPUAN DALAM BUDAYA TIONGHOA PADA FILM MULAN (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstrak.pdf Download (94kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (302kB) |
||
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB) |
||
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (967kB) |
||
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
09 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
10 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
Abstract
Gender inequality is a long-standing debate, because women are often faced with the limitations that restrict their freedom in social life. The emerging gender stereotypes created a groupings and role differences between man and women, which are also constructed in the mass media. This study aims to determine the representation of female gender stereotip in Chinese culture in Mulan movie. The theory used is Roland Barthes’ semioctic theory, which consist of denotation, connotation, and myth in order to find the meaning of the sign. This study is based on the concept of gender stereotypes, which is a grouping the role based on their gender identity. The paradigm used in this study is the critical paradigm. This paradigm believes that social reality is something that constructed and they are under a group of rulers. Thus, the critical paradigm is used to see how Mulan movie present female characters that limited by Chinese cultural stereotips and their meanings. The result of this study conclude that in describing the female characters, Mulan movie contains the sexism ideology. In line with the feudal system that adopted during the Chinese imperial period, sexism in this movie features women roles are close to domestic roles and marital affairs. The element of gender inequality also immortalized in this movie. Keyword: Gender Stereotype, Women, Roland Barthes, Film. Ketidakadilan gender masih menjadi perdebatan berkepanjangan, pasalnya perempuan kerap dihadapkan dengan batasan-batasan yang mengekang kebebasan mereka dalam kehidupan sosial. Stereotip gender yang muncul menciptakan adanya pengelompokan serta perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan, yang turut dikonstruksi dalam media massa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi stereotip gender perempuan dalam budaya Tionghoa pada film Mulan. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes, yang terdiri dari denotasi, konotasi, dan mitos guna menemukan makna dari tanda yang ditampilkan. Penelitian ini berlandaskan pada konsep stereotip gender yang merupakan pengelompokan peran tiap manusia berdasarkan jenis kelaminnya. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma ini meyakini bahwa realitas sosial merupakan sesuatu yang dikonstruksi dan berada di bawah sekelompok penguasa. Sehingga, digunakannya paradigma kritis untuk melihat bagaimana film Mulan menampilkan tokoh perempuan yang dibatasi stereotip budaya Tionghoa serta pemaknaannya. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam menggambarkan tokoh perempuan, film Mulan mengandung ideologi seksisme. Sejalan dengan sistem feodalisme yang dianut masa kekaisaran Tiongkok, seksisme di dalam film menampilkan perempuan yang perannya dekat dengan urusan domestik dan pernikahan. Unsur-unsur ketidakadilan gender juga kerap dilanggengkan di film Mulan. Kata Kunci: Stereotip gender, Perempuan, Roland Barthes, Film.
Actions (login required)
View Item |