ROIZA, DINA (2019) REPRESENTASI BERITA TIDAK FAKTA ( HOAX ) KANDIDAT CAPRES – CAWAPRES JOKOWI – MA’RUF AMIN DAN PRABOWO – SANDI UNO DALAM PILPRES 2019 DI MEDIA INSTAGRAM. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Cover Tugas Akhir - Skripsi.pdf Download (141kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02. Abstrak.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
03. Lembar Pernyataan Mahasiswa.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
04. Lembar Pengesahan.pdf Download (744kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
05. Kata Pengantar.pdf Download (646kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
06. Daftar Isi.pdf Download (154kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
07. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) |
||
Text (BAB II)
08. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) |
||
Text (BAB III)
09. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
||
Text (BAB IV)
10. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (881kB) |
||
Text (BAB V)
11. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
12 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
Abstract
Tingginya sirkulasi informasi di media sosial membuat masyarakat Indonesia rentan menerima informasi yang tidak tepat (hoax). Dari tahun ke tahun pengguna internet di Indonesia selalu menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat melalui data survei yang diperoleh oleh APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ) pada bulan Februari 2018. Semakin banyaknya berita-berita tidak fakta (hoax) bertebaran di tahun kampanye Pilpres 2019 menarik perhatian peneliti untuk meneliti tentang bagaimana berita tidak fakta (hoax) ini direpresentasikan ke dalam media instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berlandaskan paradigma kritis dengan teori semiotika Charles Sanders Peirce yaitu semiotik sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial, memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk berita tidak fakta (hoax) yang tersebar, direpresentasikan ke dalam gambar yang dikontruksikan dengan caption atau kata-kata untuk mendukung narasi yang sedang dibangun. Berita tidak fakta (hoax) tersebut juga mengadopsi teori-teori persengkongkolan berupa propaganda, konfirmasi bias yang menghubung-hubungakannya dengan kejadian-kejadian alam seperti bencana dan hal-hal tidak benar, digunakan sebagai alat politik berupa tuduhan-tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta untuk menyerang lawan politik. Kata Kunci : Representasi Berita Tidak Fakta (Hoax), Pilpres 2019, Media Instagram
Actions (login required)
View Item |