ANALISIS PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CMC (CONTROLLED MODULUS COLUMNS) DAN STONE COLUMN TERHADAP BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA KHUSUS PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA DI POTO TANO, SUMBAWA BARAT)

HIDAYAT, TAUFIK (2024) ANALISIS PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CMC (CONTROLLED MODULUS COLUMNS) DAN STONE COLUMN TERHADAP BIAYA DAN WAKTU (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA KHUSUS PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA DI POTO TANO, SUMBAWA BARAT). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 Cover.pdf Download (939kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB)
	Text (BAB II) 03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB)
	Text (BAB III) 04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB)
	Text (BAB IV) 05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (961kB)
	Text (BAB V) 06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

The technology in the construction field in Indonesia is rapidly developing, as evidenced by the increasing number of innovations in construction project applications. One area experiencing growth is soil improvement methods. The planning of a soil improvement method is the responsibility of the planner or contractor appointed by the project owner. Therefore, they must strive to minimize the risks associated with the work. This study focuses on comparing two methods, CMC and stone column. The objective of this research is to assess the cost and time differences as well as the advantages and disadvantages of these two soil improvement methods. The findings are intended to aid project owners in selecting a soil improvement method and to serve as a learning resource, particularly in the field of construction management. Based on the theoretical study and conceptual framework, the implementation of the CMC method is more efficient than the stone column method. The use of a concrete pump for concrete injection in the CMC method increases work productivity compared to the stone column method, which uses a wheel loader. The comparative analysis of the implementation of CMC and stone column methods in terms of cost and time found that the total cost for the CMC method was Rp 4,054,802,378, which is lower than the stone column method, which was Rp 8,289,034,037, resulting in a cost difference of Rp 4,234,231,659. The implementation time for CMC was 32 days, shorter than the 50 days required for the stone column method, with a difference of 18 workdays. Although the unit price per m³ for CMC is higher, the concrete waste for CMC is only 5%, compared to 20% for the stone column method. The CMC method is more cost-effective and time-efficient for soil improvement work Teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia berkembang dengan pesat, yang terlihat dari semakin banyaknya inovasi dalam aplikasi proyek konstruksi. Salah satu area yang mengalami perkembangan adalah metode perbaikan tanah.Perencanaan metode perbaikan tanah menjadi tanggung jawab perencana atau kontraktor yang ditunjuk oleh pemilik proyek. Oleh karena itu, mereka harus berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan risiko pada pekerjaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada perbandingan kedua metode antara CMC dan stone column. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui perbandingan biaya dan waktu serta kelebihan dan kekurangan dari kedua metode perbaikan tanah tersebut sekaligus dapat menjadi bahan pertimbangan pemilihan metode perbaikan tanah para pemilik proyek serta sebagai media pembelajaran khususnya bidang manajemen konstruksi. Berdasarkan hasil kajian teori dan kerangka berpikir pelaksanaan metode CMC lebih efisien dari stone column penggunaan concrete pump untuk injeksi beton metode CMC membuat produktivitas pekerjaan menjadi lebih besar dari agregat stone column yang menggunakan wheel loader. Adapun analisis perbandingan pelaksanaan pekerjaan CMC dan stone column terhadap biaya dan waktu memperoleh hasil total biaya untuk metode implementasi CMC adalah Rp 4,054,802,378, lebih rendah dibandingkan dengan metode stone column sebesar Rp 8,289,034,037, dengan selisih biaya sebesar Rp 4,234,231,659. Waktu pelaksanaan CMC selama 32 hari lebih singkat dari stone column selama 50 hari, dengan selisih 18 hari kerja.Meskipun harga satuan per m3 CMC lebih mahal, namun waste beton CMC lebih sedikit yaitu 5% dibanding Stone Column 20%. Metode CMC lebih efisien secara biaya dan waktu dalam pekerjaan perbaikan.

Actions (login required)

View Item