STUDI KARAKTERISTIK ARSITEKTUR PADA WARUNG TEGAL DI SRENGSENG, JAKARTA BARAT DAN SEKITARNYA

JALALUDIN, AKHMAD (2018) STUDI KARAKTERISTIK ARSITEKTUR PADA WARUNG TEGAL DI SRENGSENG, JAKARTA BARAT DAN SEKITARNYA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) Halaman cover.pdf Download (32kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) Abstrak.pdf Download (23kB) | Preview
Preview	Text (SURAT PERNYATAAN) surat pernyataan.pdf Download (3MB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PENGESAHAN) lembar pengesahan.pdf Download (3MB) | Preview
Preview	Text (KATA PENGANTAR) kata pengantar.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) daftar isi.pdf Download (237kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR GAMBAR) daftar gambar.pdf Download (194kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR TABEL) daftar tabel.pdf Download (188kB) | Preview
	Text (BAB I) bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB)
	Text (BAB II) bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB)
	Text (BAB III) bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB)
	Text (BAB IV) bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB V) bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB)
	Text (LAMPIRAN) lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Warung Tegal or commonly known warteg is an architectural product developed by the community itself without the services of an architect. Warteg is also one of the many traditional restaurants that grow in Indonesia, the existence of warteg itself easily found in Jakarta. The look of the building is an innate expression of Tegal culture. However, as the development of warteg era began to diminish its characteristics, due to competition against modern restaurants are mushrooming now. This study aims to identify the typical characteristics of Warung Tegal in the field of architecture, as a reference that can be used in the future as well as a requirement to graduate seminar courses architecture. The object of this research is the Tegal stall in Srengseng area, West Jakarta which operates 24 hours which is usually crowded during lunch hour and late evening, the stalwart is selected is warteg which already have several regular customers from various circles such as construction workers, students , office employees, housewives, and others. This study uses qualitative methods as a tool in analyzing and using samples of warteg users as much as 100 respondents. The results of this study will refer to warteg layout design consisting of terrace, dining area that integrates with food window, serving area or kitchen and toilet and living area. Then will also refer to the design of a relatively small building 1 floor with the use of building materials and coloring the building that refers to the culture of Tegal. Warung Tegal atau biasa yang dikenal warteg merupakan produk arsitektur yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat tanpa jasa seorang arsitek. Warteg juga merupakan salah satu dari banyaknya rumah makan tradisional yang berkembang di Indonesia, keberadaan warteg sendiri mudah dijumpai di Jakarta. Tampilan bangunannya merupakan ekspresi bawaan dari budaya Tegal. Namun, seiring perkembangan zaman warteg mulai memudarkan karakteristiknya, dikarenakan persaingan terhadap rumah makan modern yang menjamur sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik khas Warung Tegal dalam bidang arsitektur, sebagai refrensi yang dapat digunakan di masa mendatang serta sebagai syarat lulus mata kuliah seminar arsitektur. Objek dari penelitian ini adalah warung Tegal di daerah Srengseng, Jakarta Barat yang jam operasionalnya 24 jam yang biasanya ramai saat jam makan siang maupun sore menjelang malam, warung tegal yang dipilih merupakan warteg yang sudah memiliki beberapa pelanggan tetap dari berbagai kalangan seperti pekerja bangunan, pelajar, karyawan kantoran, ibu rumah tangga, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sebagai alat bantu dalam menganalisa dan menggunakan sampel pengguna warteg sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini akan mengacu kepada desain layout warteg yang terdiri dari teras, area makan yang menyatu dengan etalase makanan, area penyajian atau dapur dan toilet serta area tempat tinggal. Kemudian akan mengacu juga kepada desain bangunan yang relative kecil berlantai 1 dengan penggunaan material bangunan serta penwarnaan bangunan yang mengacu pada kebudayaan Tegal.

Actions (login required)

View Item