SBASTIAN, HERMAN (2024) PERENCANAAN RUMAH SUSUN UMUM DAN PASAR KEBAYORAN LAMA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS PADA KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (335kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (28kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
||
Text (BAB II)
4. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (816kB) |
||
Text (BAB III)
5. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
6. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB) |
||
Text (BAB V)
7. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB VI)
8. BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB VII)
9. BAB 7.pdf Restricted to Registered users only Download (840kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (77MB) |
Abstract
The Kebayoran Lama area, for over fifty years, has been known as a business center, with many hidden strengths, featuring a market function adjacent to the train station and flanked by two national connecting roads as well as arteries, left without significant improvement. In 2023, the condition of Kebayoran Lama is still afflicted by squalor due to urban sprawl growth as a city, issues such as garbage, traffic jams, criminal acts, unaffordable living costs (energy, transportation, housing), hot area temperatures, minimal recreational space, resulting in the state's objectives being unfulfilled by the government especially for all the people in this area. The design project of the Kebayoran Grand Market and Public Housing Tower is held to study how to add functions to the existing area and enhance the value of the area to become a sustainable area for residents and the surrounding environment. This design aims to study that a city should grow vertically, making the area compact, becoming a complete HUB with various life-supporting facilities, minimizing mobilization and at the same time serving as a recreational area alongside the economic area, so that the people living in it can live well while preparing for the next generation. This design proves that integrating market functions, UMKM Malls, Public Housing Towers (MBR), multimodal transport facilities (KRL, TransJakarta, Mikrolet), prioritizing massive pedestrianization, and 40% public open space from a 2.1-hectare site with a Tropical Architecture approach that prioritizes the climatic strengths of the area, is highly feasible. Kawasan Kebayoran Lama sudah lebih dari lima puluh tahun, dikenal sebagai pusat bisnis, dengan banyak kekuatan yang masih tersembunyi, fungsi Pasar yang berdekatan dengan Stasiun Kereta, serta diapit dua jalan penghubung nasional serta arteri seperti dibiarkan tanpa perbaikan yang signifikan. Tahun 2023 ini kondisi Kebayoran Lama masih dihinggapi kekumuhan akibat pertumbuhan sprawl sebagai kota, masalah seperti sampah, kemacetan, tindak kriminal, biaya hidup (energi, transport, hunian) yang tidak terjangkau, suhu area yang panas, minim ruang rekreasi, mengakibbatkan tujuan dari bernegara tidak dapat ditunaikan oleh pemerintah khusunya kepada segenap rakyat di kawasan ini. Proyek Perancangan Pasar Besar Kebayoran dan Rumah Susun Umum ini diselenggarakan untuk mempelajari bagaimana penambahan fungsi Kawasan eksisting serta meningkatkan nilai dari kawasan tersebut menjadi sebuah kawasan yang berkelanjutan bagi penghuni dan lingkungan sekitar. Perancangan ini ingin mempelajari bahwa sebuah kota seyogyanya bertumbuh vertikal, membuat kawasan menjadi kompak, menjadi sebuah HUB penghubung yang lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang kehidupan, meminimalisir mobilisasi serta sekaligus sebagai kawasan rekreasi yang berdampingan dengan kawasan ekonomi, sehingga manusia yang menghuni didalamnya dapat hidup dengan baik sambil mempersiapkan generasi selanjutnya. Perancangan ini membuktikan bahwa mengintegrasikan fungsi Pasar, Mall UMKM, Rumah Susun Umum (MBR), sarana transport multimoda (KRL, TransJakarta, Mikrolet), pengutamaan pada pedestrianisasi yang masif serta 40% ruang terbuka publik dari site 2,1 hektar dengan pendekatan Arsitektur Tropis yang mengutamakan pada kekuatan iklim kawasan, adalah hal yang sangat mungkin dilakukan
Actions (login required)
View Item |