RAMADHON, AKBAR (2021) ANALISIS RISIKO PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN TRANSMISI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 KV GAJAH TUNGGAL DI PROVINSI BANTEN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (466kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (429kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (539kB) |
Abstract
In line with the development of infrastructure and industry in Indonesia, the need for electricity supply is also increasing. In the RUPTL year 2019 to 2028, PT PLN (Persero) The Development’s Main Unit of Interconnection of Sumatra Java called PLN UIP ISJ was given the task to carry out the construction of electrical infrastructure including transmission and substations. One of those developments was the construction of a transmission (SUTT) of 150 kV Gajah Tunggal Provinsi Banten. In the process of construction of the transmission project has risks in the pre-construction, construction and operation stage. The risks can be technical or non-technical. Problems that will arise both predicted and that have not been predicted during the pre-construction stage will certainly affect the next stage of work, it is the construction stage. So basically, it’s necessary to identify and analyze risks, also mitigate risks to anticipate those things. The method for risks identifying is brainstorming or interviews with questionnaires, while to analyze risks using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method of distributing questionnaires. The. followed by the House Of Risk 1 and House Of Risk 2 methods. Based on the results of the analysis using the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) method, 15 risk events and 29 risk agents were identified. After processing the data in the house of risk phase 1 and transferring the data to the Pareto diagram, 18 dominant risk agents were selected. After processing the data in the house of risk phase 2, 10 priority plans for the management strategy were obtained. Key Words : FMEA, HOR 1, HOR 2, pre-construction, Risk Seiring dengan tumbuh kembangnya infrastruktur dan industri di Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan akan pasokan listrik. Di dalam RUPTL tahun 2019 sampai dengan 2028, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Interkoneksi Sumatera Jawa selanjutnya disebut PLN UIP ISJ diberikan tugas untuk melaksanakan pembangunan infratruktur ketenagalistrikan meliputi transmisi dan gardu induk. Salah satu pembangunan tersebut adalah pembangun transmisi (SUTT) 150 kV Gajah Tunggal di Provinsi Banten. Pada proses pengerjaan proyek transmisi itu sendiri memiliki risiko - risiko dalam tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Risiko-risiko yang terjadi dapat secara teknis maupun non teknis. Adanya masalah yang akan timbul baik yang sudah diprediksi maupun yang belum diprediksi selama tahap pra konstruksi tentunya akan berpengaruh terhadap tahapan pekerjaan selanjutnya yaitu tahapan konstruksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi dan analisis risiko – risiko, serta mencari mitigasi risiko untuk menangani risiko - risiko tersebut. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi risiko adalah brainstorming atau wawancara dengan penyebaran kuesioner, sedangkan untuk menganalisis risiko menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) penyebaran kuesioner. dilanjutkan dengan metode House Of Risk 1 dan House Of Risk 2. Bedasarkan hasil analisis menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) didapatkan 15 risk event dan 29 risk agent yang teridentifikasi. Setelah dilakukan pengolahan data pada house of risk fase 1 dan mentransfer data ke diagram pareto, maka didapatkan 18 risk agent dominan terpilih. Setelah dilakukan pengolahan data pada house of risk fase 2, didapatkan 10 prioritas rencana strategi penanganan yang dapat dilakukan. Kata Kunci : FMEA, HOR 1, HOR 2, Pra Konstruksi, Risiko
Actions (login required)
View Item |