AZKIYAH, AIDA (2023) FENOMENA MIXING LANGUAGE INDONESIA-INGGRIS DI KALANGAN REMAJA JAKARTA SELATAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (COVER)
01 COVER.pdf Download (460kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf Download (80kB) |
|
Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) |
|
Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
|
Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (548kB) |
|
Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
Abstract
The phenomenon of mixed languages among teenagers in South Jakarta is becoming a trend among the public. Users of this language combine two different languages in a clause sentence, namely Indonesian and English which are mixed in one sentence by using the structure of Indonesian as the mother tongue and some English words in it. This qualitative research uses the phenomenological method in Alfred Schutz's thought. The subjects in this study were South Jakarta teenagers aged 10-24 years. In collecting data by conducting observations and interviews, while for the validity of the data used the source triangulation technique. The results of this study explain that the motive factors behind the youth of SouthJakarta are divided into two motives, namely motives that cause actions and motives thatfocus on future actions. It can be interpreted that adolescents have meanings and motiveswith different forms of social action based on their respective experiences and goals. Keywords: Phenomenon, mixing language, teenager Fenomena Mixing language pada remaja Jakarta Selatan tengah menjadi tren dikalangan masyarakat. Pengguna bahasa ini menggabungan dua bahasa yang berbeda dalam sebuah kalimat klausa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dicampur dalam satu kalimat dengan menggunakan struktur bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dan beberapakata bahasa Inggris kedalamnya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode fenomenologi dalam pemikiran Alfred Schutz. Subyek dalam penelitian ini merupakan anak remaja Jakarta Selatan yang berusia 10-24 tahun. Dalam pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara, sedangkan untuk keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa faktor motif yang melatar belakangi remaja Jakarta Selatan yaitu dibagi menjadi dua motif yaitu motif sebab yang melatarbelakangi tindakan dan motif tujuan yang berfokus kepada tindakan masa depan. Dapat disimpulkan Remaja memiliki makna dan motif dengan bentuk tindakan sosial yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman dan tujuan masing-masing. Kata Kunci : Fenomena, mixing language, remaja
Actions (login required)
View Item |