AZIZAH, PUTRI BAINA NAHRIL (2022) PROSES ADAPTASI KOMUNIKASI OLEH MAHASISWA PERANTAUAN DALAM MENGHADAPI CULTURE SHOCK” (Studi Fenomenologi pada Alumni SMA N 2 Denpasar yang melanjutkankuliah di DKI Jakarta). S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover - Putri Baina 44218010145.pdf Download (447kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstract - Putri Baina 44218010145.pdf Download (83kB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
03 Bab I - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
||
Text (BAB 2)
04 Bab II - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) |
||
Text (BAB 3)
05 Bab III - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB) |
||
Text (BAB 4)
05 Bab III - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB) |
||
Text (BAB 4)
06 Bab IV - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
||
Text (BAB 5)
07 Bab V - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka - Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (340kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran - Skripsi Putri Baina 44218010145.pdf Restricted to Registered users only Download (665kB) |
Abstract
Thelack of cultural diversity that exists in Indonesia causes a culture shock or culture shock that occurs in every individual who decides to move to an environment that has a different culture than before. An example of a real case experienced by Balinese students is precisely in the alumni of SMAN 2 Denpasar students who moved to DKI Jakarta because they continued their education. The cultural differences that exist in Bali and DKI Jakarta cause the phenomenon of culture shock to make researchers interested in conducting this research. The Theory of Intercultural Communication (Samovar and Porter: 1964) explains that Intercultural Communication occurs between message producers and message recipients who have different cultural backgrounds. The purpose of this study is to describe the phenomenon of culture shock experienced by Balinese students, precisely alumni from SMA N 2 Denpasar who continue their education in DKI Jakarta. This research uses a constructivist paradigm, with a qualitative approach. The method in this study uses a phenomenological method where the researcher will analyze the experiences or phenomena experienced by each individual. Data collection techniques by means of in-depth interviews with five informants who have met the criteria to become informants in this study. The results showed that the 5 informants experienced firsthand the phenomenon of culture shock when they just moved to an environment with a new culture. The phenomena they experience such as lifestyle, clothing style, colloquial language, association even reach the work culture. The process of adjustment and adaptation experienced by each individual is also different. The success of adaptation does not depend on the support of the surrounding environment and one's own willingness to open up to accept a new culture. Keywords: Phenomenology, Intercultural Communication, Culture Shock, Homesick, Adaptation Banyaknya keberagaman kebudayaan yang ada Indonesia menimbulkan terjadinya kejutan budaya atau culture shock yang terjadi pada setiap individu yang memutuskan untuk pindah ke lingkungan yang memiliki kebudayaan berbeda dari sebelumnya. Contoh kasus yang nyata dialami oleh mahasiswa Bali tepatnya pada alumni siswa SMAN 2 Denpasar yang pindah ke DKI Jakarta karena melanjutkan pendidikannya. Perbedaan budaya yang ada pada Bali dan DKI Jakarta ini menimbulkan fenomena culture shock membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Teori Komunikasi Antar Budaya (Samovar dan Porter:1964) menjelaskan bahwa Komunikasi Antarbudaya terjadi diantara produsen pesan dan penerima pesan yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan fenomena culture shock atau gegar budaya yang dialami oleh mahasiswa Bali tepatnya alumni dari SMA N 2 Denpasar yang melanjutkan pendidikannya di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dimana peneliti akan menganalisis pengalaman atau fenomena yang dialami oleh setiap individu. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam dengan lima informan yang sudah memenuhi kriteria untuk menjadi informan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan ke-5 informan mengalami secara langsung fenomena culture shock ketika baru pindah ke lingkungan dengan kebudayaan yang baru. Fenomena yang mereka alami seperti gaya hidup, gaya pakaian, bahasa sehari-hari, pergaulan bahkan sampai dalam budaya kerja. Untuk proses penyesuaian serta adaptasi yang dialami oleh setiap individunya juga berbeda-beda. Keberhasilan adaptasi tidap individunya bergantung pada dukungan lingkungan sekitar serta kemauan diri sendiri untuk membuka diri dalam menerima kebudayaan baru. Kata Kunci: Fenomenologi, Komunikasi Antarbudaya, Culture Shock, Homesick,. Adaptasi
Actions (login required)
View Item |