ANALISIS WAKTU CHANGEOVER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE SINGLE MINUTES EXCHANGE OF DIES PADA MESIN PRESS 600 TON DI PT. SHIROKI INDONESIA

APRIYADI, DEDI (2020) ANALISIS WAKTU CHANGEOVER UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE SINGLE MINUTES EXCHANGE OF DIES PADA MESIN PRESS 600 TON DI PT. SHIROKI INDONESIA. S1 thesis, UNIVERSITAS MERCU BUANA.

Preview	Text cover.pdf Download (43kB) | Preview
Preview	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (113kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR GAMBAR.pdf Download (243kB) | Preview
Preview	Text LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (9MB) | Preview
Preview	Text DAFTAR ISI.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR TABEL.pdf Download (22kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (31kB) | Preview
Preview	Text KATA PENGANTAR.pdf Download (9MB) | Preview
	Text BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (906kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (730kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (65kB)

Abstract

Mesin press 600 ton menjadi tempat untuk melakukan penelitian, mesin press 600 ton sendiri mempunya rata-rata efisiensi sebesar 70% sebelum dilakukan analisis metode single minute exchange of dies. Untuk rata-rata changeover sebesar 23%, untuk ratarata downtime sebesar 9%. Sedangkan target KPI untuk efisiensi mesin press 600 ton adalah 80%, maka dari itu mesin press 600 ton menjadi area untuk dilakukan analisis. Dari proses analisis data yang diambil hanya 1 bulan dan data yang diambil ialah data waktu proses changeover, dari data tersebut dapat diketahui aktivitas internal dan eksternal. Setelah diketahui lakukan pemindahan aktivitas internal ke aktivitas external, sehingga aktivitas changeover mengalami penurunan. Aktivitas changeover dilakukan 2 mp yaitu mp 1 (coil) dan mp 2 (dies), dimana mp 1 (coil) yang sebelumnya 1549 detik atau 25,8 menit menjadi 1485 detik menjadi 24,8 menit. Sedangkan mp 2 (dies) yang sebelumnya 1658 detik atau 27,6 menit menjadi 1584 detik atau 26,4 menit. Setelah memindah proses aktivitas internal ke external melanjutkan ke tahap terakhir yaitu perampingan semua aspek dari aktivitas changeover dimana perampingan semua aspek menggunakan analisis 5w+2h. Pertama analisis menggunakan fishbone dan pareto chart untuk mengetahui masalah yang ada di proses changeover ketika ketemu permasalahanya menggunakan fishbone lalu dilakukan pembobotan untuk mengukur permasalahan yang harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Mendapat permasalahan lalu menyusun rencana penanggulangan menggunakan analisis 5w+2h, setelah dilakukan analisis 5w+2h rencana perbaikan mengalami penurunan dari masing- masing man power. Mp 1 (coil) yang sebelumnya 1485 detik atau 24,8 menit menjadi 1450 detik atau 24,1 menit, sedangkan mp 2 (dies) yang sebelumnya sebesar 1584 detik atau 26,4 menit menjadi 1393 detik atau 23,2 menit. Berdasarkan analisa waktu yang di ambil yaitu waktu bottleneck dari mp1 (coil) dan mp2 (dies) yaitu sebesar 1450 detik atau 24,1 menit, dari perbaikan proses changeover pada mesin press 600 ton menambahkan waktu efisiensi 3% dan dari sebelumnya rata- rata efisiensi 70% menjadi 73%. Kata kunci: Metode SMED, Eksternal setup, Internal setup, Changeover http://digilib.mercubuana.ac.id/ v ABSTRACT The 600 ton press machine is the place to conduct research, the 600 ton press machine itself has an average efficiency of 70% before the single minute exchange of dies method analysis is carried out. For an average changeover of 23%, for an average downtime of 9%. While the KPI target for the 600 ton press machine efficiency is 80%, therefore the 600 ton press machine becomes an area for analysis. From the data analysis process, the data was taken only 1 month and the data taken was the changeover process time data. From this data, it could be seen that internal and external activities. After it is known, transfer internal activities to external activities, so that changeover activity has decreased. The changeover activity was carried out 2 mp, namely mp 1 (coil) and mp 2 (dies), where mp 1 (coil) which was previously 1549 seconds or 25.8 minutes became 1485 seconds to 24.8 minutes. Meanwhile, in MP 2 (dies), which was previously 1658 seconds or 27.6 minutes to 1584 seconds or 26.4 minutes. After moving the process of internal to external activities, proceed to the final stage, namely streamlining all aspects of the changeover activity where all aspects are streamlined using 5w+2h analysis. First, the analysis uses a fishbone and pareto chart to find out the problems in the changeover process when the problem is found using a fishbone and then weighting is done to measure the problems that must be corrected first. Got a problem then compiled a countermeasure plan using the 5w+2h analysis, after doing the 5w+2h analysis the repair plan decreased from each man power. Mp 1 (coil) which previously was 1485 seconds or 24.8 minutes became 1450 seconds or 24.1 minutes, while mp 2 (dies) which was previously 1584 seconds or 26.4 minutes became 1393 seconds or 23.2 minutes. Based on the time analysis taken, namely the bottleneck time of mp1 (coil) and mp2 (dies), which is 1450 seconds or 24.1 minutes, from the improvement of the changeover process on a 600 ton press machine adds 3% efficiency time and from the previous average efficiency 70% to 73%. Keywords: SMED Methode, Eksternal setup, Internal setup, Changeover

Actions (login required)

View Item