PENGARUH TEMPERATUR PENCAMPURAN PADA PROSES PEMBUATAN BIODIESEL TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

SUSANTO, ANDRI (2005) PENGARUH TEMPERATUR PENCAMPURAN PADA PROSES PEMBUATAN BIODIESEL TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img] Text (HAL COVER)
COVER.doc

Download (61kB)
[img] Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.doc

Download (87kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.doc
Restricted to Registered users only

Download (60kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.doc
Restricted to Registered users only

Download (262kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.doc
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.doc
Restricted to Registered users only

Download (597kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.doc
Restricted to Registered users only

Download (59kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA .doc
Restricted to Registered users only

Download (25kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.doc
Restricted to Registered users only

Download (196kB)

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif pengganti solar untuk mesin diesel. Bahan pembuatnya berasal dari minyak kelapa sawit bekas ( minyak jelantah ) dicampur dengan bahan kimia yang disebut sodium methoxide berupa campuran antara methanol (CH3OH) sebanyak 25 % (1: 4) dengan sodium hidroksida ( NaOH ) sebanyak 6.5 gram setiap 1 liter minyak jelantah. Biodiesel tersebut dibuat dengan alat pembuat biodiesel ( Biodiesel Processors ) yang dibuat penulis di lab Proses Produksi Universitas Mercu Buana. Alat tersebut dilengkapi dengan pemanas ( heater ) dan pengatur suhu ( thermostat ), karena dalam proses pencampurannya memerlukan panas dan putaran adukan yang konstan. Penulis membuat tiga variasi biodiesel dengan temperatur pencampuran yang berbeda yaitu 450C, 500C dan 550C, dengan komposisi : 10 liter minyak jelantah, 250 ml methanol (CH3OH), 65 gram sodium hidroksida (NaOH), diaduk dengan putaran mixer 600 rpm selama 1 jam. Setelah itu hasilnya diuji satu persatu pada mesin penguji biodiesel guna mengetahui kinerja mesinnnya. Dari ketiga temperatur tersebut yang paling bagus untuk dipakai adalah temperatur 500C, dari segi tenaga yang dihasilkannya lebih besar dan pemakaian bahan bakarnya lebih irit. Tetapi memiliki kekurangan yaitu biodiesel yang dihasilkan lebih sedikit. Ini merupakan konsekuensi dari proses transesterifikasi yang berlangsung dengan baik. Solusinya dengan menggunakan alat pemisah 2 jenis cairan yang berbeda berat jenisnya seperti Marine / Boat Fuel Cleaning Systems

Item Type: Thesis (S1)
NIM/NIDN Creators: 01300-016
Uncontrolled Keywords: PENGARUH TEMPERATUR PENCAMPURAN PADA PROSES PEMBUATAN BIODIESEL TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL
Subjects: 100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi
100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi > 155 Differential and Developmental Psychology/Psikologi Diferensial dan Psikologi Perkembangan > 155.9 Environmental Psychology/Psikologi Lingkungan
100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi > 155 Differential and Developmental Psychology/Psikologi Diferensial dan Psikologi Perkembangan > 155.9 Environmental Psychology/Psikologi Lingkungan > 155.91 Influence of Physical Environment and Conditions/Pengaruh Lingkungan dan Kondisi Fisik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Dede Muksin Lubis
Date Deposited: 13 Jul 2022 08:05
Last Modified: 13 Jul 2022 08:05
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/65115

Actions (login required)

View Item View Item