KUSUMANINGRUM, RASTRI (2016) PROSES DESTINATION BRANDING DALAM MEMBENTUK CITRA TUJUAN WISATA MUSEUM INDONESIA (Studi Analisis Elaboration Likelihood Model pada Program Jelajah Kota Toea dan Night Time Journey at Museum dari Komunitas Jelajah Budaya). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.
|
Text (Cover)
LEMBAR COVER TESIS.pdf Download (625kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf Download (107kB) | Preview |
|
Text (Bab 1)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
||
Text (Bab 2)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) |
||
Text (Bab 3)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
||
Text (Bab 4)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (434kB) |
||
Text (Bab 5)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
||
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
Abstract
Perkembangan wisata museum di Indonesia semakin menunjukkan keseriusan dalam upaya pemanfatan sebagai ruang publik dengan pelibatan masyarakat secara aktif ke dalam aktivitas museum terutama komunitas. Walaupun demikian, pandangan mengenai museum yang kuno, tua, membosankan dan seram masih dominan di kalangan masyarakat. Penelitian ini untuk melihat lebih lanjut bagaimana kolaborasi antara pemerintah dengan komunitas dalam melakukan destination branding dalam rangka mengubah pandangan masyarakat sehingga membentuk destination image positif yang lebih kuat. Tujuannya adalah untuk menganalisis penerapan destination branding yang dilakukan oleh komunitas melalui exposure program hingga akhirnya mempersuasi orang lain untuk ikut andil secara aktif dalam destination branding dengan menggunakan elaboration likelihood model. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan wawancara mendalam dan mencari data yang bersumber dari dokumen Komunitas Jelajah Budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan destination branding wisata museum Indonesia yang dilakukan oleh Komunitas Jelajah Budaya dengan memberikan exposure pesan melalui Program Jelajah Kota Toea Dan Night Time Journey At The Museum lebih menekankan pada pendekatan personal, word of mouth dan kemasan program sehingga mempersuasi orang-orang yang memiliki motivasi dan kebutuhan terhadap pesan tersebut, yang kemudian dianalisis menggunakan elaboration likelihood model dan menunjukkan perbedaan jalur penerimaan pesan melalui rute central dan rute peripheral dengan faktor perbedaan motivasi, kebutuhan dan kemampuan mengevaluasi pesan yang kemudian membentuk perubahan sikap. Penulis merekomendasikan adanya penelitian yang lebih mendalam mengenai proses pendekatan personal dan kekuatan word of mouth dalam konteks psikologi komunikasi terhadap komunitas sosial di Indonesia. Kata kunci: destination branding, destination image, elaboration likelihood model, branding, exposure, komunitas, program, museum Museum tourist developments in Indonesia continued to show seriousness in efforts utilization as a public space with active people involvement in the museum activities, especially community. However, views on the museum is fashioned, old, boring and spooky still dominant in the society. This study further to see how the collaboration between government and the community in doing destination branding in order to change society's view so as to form a positive image destination stronger. The goal is to analyze the implementation of destination branding by the community through exposure program to finally persuade others to contribute actively in destination branding by using elaboration likelihood models. The method used is by interview and search for document data from the Komunitas Jelajah Budaya. The results showed that the application of the destination branding museum tourism of Indonesia by the Komunitas Jelajah Budaya with providing message exposure from Programm Jelajah Kota Toea and Night Time Journey At The Museum more emphasis on personal approach, word of mouth and packaging programs that persuade people who have the motivation and the need for the message, which is then analyzed using the elaboration likelihood model and show the path difference receiving messages through the central and peripheral factors these different motivations, needs and ability to evaluate the message which then forms a change in attitude. The author recommends the further study of the process of the personal approach and the power of word of mouth in the context of communication psychology to social movements or social community in Indonesia. Keywords: destination branding, destination image, elaboration likelihood model, the branding, exposure, community, program, museum
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Call Number CD: | CDT-552-16-060 |
NIM/NIDN Creators: | 55214110023 |
Uncontrolled Keywords: | destination branding, destination image, elaboration likelihood model, branding, exposure, komunitas, program, museum, CORCOM, korporate komunikasi dan komunikasi pemasaran |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | MELATI CAHYA FITRIANI |
Date Deposited: | 14 Jun 2022 06:28 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 04:05 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/63279 |
Actions (login required)
View Item |