MUDHAKOH, AHMAD BAGAS (2020) EVALUASI BOTTLENECK PADA UNIT BENCH INSPECTION ENGINE SERVICES, PT. GMF AEROASIA MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINT. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (239kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (565kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (409kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (773kB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (852kB) |
||
Text (BAB VI)
07 BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
Abstract
Dalam proses bisnis, proses terjadinya bottleneck dalam produksi harus dihilangkan. Bottleneck adalah sumber yang kapasitasnya sama atau lebih kecil dari permintaan yang ada pada saat itu. Unit TVP-4 adalah salah satu unit di PT. GMF Aeroasia yang bekerja dalam zona gate 3 yang memiliki tiga station yaitu Cleaning, NDT dan Bench Inspection. Pada tahun 2019 TAT yang dihasilkan pada gate 3 tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan bottleneck di unit TVP-4. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi bottleneck di Unit TVP-4, mengevaluasi dan menyelesaikan constraint utama bottleneck di Unit TVP-4. Kemudian dibandingkan kesetimbangan lini sebelum dan sesudah perbaikan bottleneck menggunakan metode Theory of Constraint. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, bottleneck di TVP-4 terjadi terdiri dari faktor manusia yaitu kurangnya jumlah, skill, pengalaman, stamp holder, kondisi fisik dan mental manpower. Faktor metode yaitu jobcard tidak sesuai dengan part number aktual, proses preliminary inspection yang tidak sesuai, dan pengerjaan add jobs. Faktor mesin yaitu kapasitas mesin yang kurang dan jumlah tools yang kurang. Faktor material yaitu pengecekan material dan rektifikasi yang lama. Terakhir faktor lingkungan yaitu kondisi ruangan yang kurang nyaman dan pencahayaan yang kurang. Perbandingan kesetimbangan lintasan sebelum perbaikan yaitu terjadi beban kerja yang overload di semua manpower station Cleaning, station NDT dan station BI dimana CR > CA. Setelah perbaikan dengan penambahan technician 2 orang di station Cleaning, 2 orang di station NDT dan 7 di station BI, hasil yang didapatkan bahwa beban kerja sudah mencukupi diamana CA > CR. Selanjutnya, untuk menambah keefektifan produksi, jumlah part yang harus dikerjakan setiap manpower sebanyak 21 part/manpower dengan kapasitas 105 part/hari di station cleaning, 84 part/hari di station NDT, dan 462 part/day di station BI.
Actions (login required)
View Item |