ANGGI SAPUTRO, BENI (2020) PENGARUH PENAMBAHAN ABU TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (665kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (687kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (472kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Concrete is defined as the constituent material consisting of hydraulic cement (portland cement), fine aggregate, coarse aggregate, and water with or without using additives (admixture or additive). The definition of concrete as a mixture of Portland cement or other hydraulic cement, fine aggregate, coarse aggregate and water, with or without additives forming a solid mass. Coconut shells are waste from copra factories and traditional markets, which are not included in the main product or are a by-product of the coconut processing process. Coconut shell is a type of solid waste which is generally used for cooking purposes, especially for households that still use traditional kitchen stoves. This study aims to determine the effect of using coconut shell ash as a substitute for fine aggregates in terms of the compressive strength of the concrete. This study used an experimental method with a total of 36 sample specimens in the form of a cylinder of 15 cm x 30 cm using a variation of coconut shell ash substitution 0%, 5%, 10%, 15%, and 50% of the total weight of fine aggregate. The test object will be tested for its compressive strength on days 7,14 and 28. From the results of the compressive strength test, the highest value is obtained, namely the substitution variation of 0% reaches an average compressive strength of 26.37 MPa. While concrete with substitution of 5%, 10%, 15%, and 50% get results of 25.41 Mpa, 18.09 Mpa, 14.44 Mpa, and 3.46 Mpa. Keywords: Concrete, Coconut Shell Ash, Compressive Strength. Beton didefinisikan sebagai bahan punyusunnya yang terdiri dari semen hidrolik (portland cement), agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture atau additive). Definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat. Tempurung kelapa adalah limbah dari pabrik kopra dan pasar tradisional, yang tidak termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari proses pengolahan kelapa. Tempurung kelapa adalah jenis limbah padat yang pada umumnya untuk keperluan memasak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu tempurung kelapa sebagai subtitusi agregat halus ditinjau dari kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 36 sampel berbentuk silinder 15 cm x 30 cm menggunakan variasi subtitusi abu tempurung kelapa 0%, 5%, 10%, 15%, dan 50% dari total berat agregat halus. benda uji akan di uji kuat tekannya pada hari ke 7,14, dan 28. Dari hasil uji kuat tekan di dapat nilai tertinggi yaitu pada variasi subtitusi 0% mencapai kuat tekan rata-rata sebesar 26,37 Mpa. Sedangkan beton dengan subtitusi 5%, 10%, 15%, dan 50% mendapatkan hasil 25,41 Mpa, 18,09 Mpa, 14,44 Mpa, dan 3,46 Mpa. Kata Kunci : Beton, Abu Tempurung Kelapa, Kuat Tekan
Actions (login required)
View Item |