PENGENDALIAN RISIKO PEKERJAAN PEMBESIAN PIER DENGAN METODE PREFABRICATED REBAR PADA PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG

PUTRA, GUNTUR ADE (2021) PENGENDALIAN RISIKO PEKERJAAN PEMBESIAN PIER DENGAN METODE PREFABRICATED REBAR PADA PROYEK KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf

Download (747kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (299kB)
[img] Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (473kB)
[img] Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (270kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (368kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

One government project that has high urgency to be realized in a short time is the Jakarta-Bandung High Speed Railway Project with a track length of 142 kilometers. There are 3 main structural works namely bridge (83.3 km), subgrade (41.68 km) and tunnel (16.82 km). WIKA's scope of work includes bridges and subgrades. The number of piers as many as 2,457 pieces. To accelerate the work of the pier, prefabricated rebar method is used by assembling the joints in the workshop and then paired into a single structure on the project site. With the new method in this project, new risks arise so that there is a need for analysis and control of existing risks to minimize the occurrence of risks. Risk control focuses on variable costs, quality, time and security due to these variables that have occurred in previous projects and become unwanted risks repeated again. Document collection method is done by literature study, interview, questionnaire and observation (direct observation in the field). The study involved several respondents as selected samples using purposive sampling techniques because not all samples had criteria that matched the phenomena studied. This research was conducted by qualitative method to be able to provide an accurate and systematic description of risk control both proactively and reactively and also quantitative methods to calculate the probability scale, result rating, risk level and control costs needed. The risks obtained are grouped based on a matrix of risk analysis. There are 35 potential risks, 9 potential risks have high risk levels and 26 others have extreme risk levels. The highest-rated risk is that workers fall from a height of 8.66, followed by a related risk regardless of when lifting is 7.35 and the rebar cage falls from a height of 7.23. Risks that have extreme risk levels are made a list of risk control both before and after it occurs. Risk control is proactively carried out by socialization before work, the use of complete PPE according to standards while working, implementation of work according to SOP, good coordination, checking the quality of aids, paying attention to weather and safety of working land. Reactive risk control is carried out by examination and medical treatment for affected workers, compensation if there are workers who died at work sites, evacuation, repair of damaged materials and tools, replacement of unable work equipment and temporary stop work. Then it is planned how much it will cost to control each risk. The cost needed to control risk proactively is Rp 78,172,023.00, while to control risk reactively is Rp 4,125,936,657.00. Keywords : Control, Cost, Pier, Prefabricated Rebar, Risk Salah satu proyek pemerintah yang memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan dalam waktu singkat adalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan panjang lintasan 142 kilometer. Ada 3 pekerjaan struktur utama yaitu bridge (83,3 km), subgrade (41,68 km) dan tunnel (16,82 km). Lingkup pekerjaan WIKA meliputi bridge dan subgrade. Jumlah pier sebanyak 2.457 buah. Untuk mempercepat pekerjaan pier, digunakan metode prefabricated rebar dengan cara merakit tulangan di tempat pabrikasi kemudian dipasangkan menjadi satu kesatuan struktur di lokasi proyek. Dengan adanya metode yang baru pada proyek ini, muncul potensi risiko-risiko yang baru sehingga diperlukan adanya analisis dan pengendalian risiko yang ada untuk dapat meminimalisir terjadinya risiko. Pengendalian risiko fokus kepada variabel biaya, mutu, waktu dan keamanan dikarenakan variabel tersebut yang pernah terjadi di proyek-proyek sebelumnya dan menjadi risiko yang tidak diinginkan terulang kembali. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, wawancara, kuisioner dan observasi (pengamatan langsung di lapangan). Penelitian melibatkan beberapa responden sebagai sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif untuk dapat memberikan suatu deskripsi yang akurat dan sistematik tentang pengendalian risiko baik secara proaktif maupun secara reaktif dan juga metode kuantitatif untuk menghitung skala probabilitas, rating akibat, tingkat risiko dan biaya pengendalian yang dibutuhkan. Risiko-risiko yang didapat dikelompokkan berdasarkan matriks analisis risiko. Ada 35 potensi risiko, 9 potensi risiko memiliki tingkat risiko tinggi dan 26 lainnya memiliki tingkat risiko ekstrim. Risiko dengan peringkat tertinggi adalah pekerja jatuh dari ketinggian yang memiliki tingkat risiko ekstrim bernilai 8,66 disusul risiko kaitan terlepas saat pengangkatan bernilai 7,35 dan rebar cage jatuh dari ketinggian bernilai 7,23. Risiko yang memiliki tingkat risiko ekstrim dibuatkan daftar pengendalian risikonya baik sebelum maupun sesudah terjadi. Pengendalian risiko secara proaktif dilakukan dengan sosialisasi sebelum bekerja, penggunaan APD lengkap sesuai standar saat bekerja, pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP, koordinasi yang baik, pengecekan kualitas alat bantu, memperhatikan cuaca dan keamanan lahan bekerja. Pengendalian risiko reaktif dilakukan dengan pemeriksaan dan perawatan medis bagi tenaga kerja terdampak, santunan apabila ada pekerja yang meninggal dunia di lokasi kerja, evakuasi, perbaikan material dan alat yang rusak, penggantian alat kerja yang tidak mumpuni dan menghentikan pekerjaan sementara waktu.Kemudian direncanakan berapa biaya yang dibutuhkan untuk pengendalian masing-masing risiko. Biaya yang dibutuhkan untuk mengendalikan risiko secara proaktif adalah Rp 78.172.023,00, sedangkan untuk mengendalikan risiko secara reaktif adalah Rp 4.125.936.657,00. Kata kunci : Biaya, Pengendalian, Pier, Prefabricated Rebar, Risiko

Item Type: Thesis (S1)
NIM/NIDN Creators: 41116120026
Uncontrolled Keywords: Biaya, Pengendalian, Pier, Prefabricated Rebar, Risiko
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 692 Auxiliary Construction Practices/Lain-lain yang Berhubungan dengan Pekerjaan Konstruksi
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 692 Auxiliary Construction Practices/Lain-lain yang Berhubungan dengan Pekerjaan Konstruksi > 692.5 Estimates of Labor, Time, Materials/Prakiraan Biaya Tenaga Kerja, Waktu dan Bahan-bahan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Dede Muksin Lubis
Date Deposited: 17 Dec 2021 02:14
Last Modified: 17 Dec 2021 02:14
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/52363

Actions (login required)

View Item View Item