DARMAWAN, SONI (2018) POLA PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PADA PEMUKIMAN KAMPUNG KOTA (Studi Kasus Pemukiman Jalan Kayu Besar, Cengkareng, Jakarta Barat). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
Hal Cover.pdf Download (391kB) | Preview |
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (34kB) |
||
Text (BAB I)
Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
||
Text (BAB II)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
||
Text (BAB III)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (396kB) |
||
Text (BAB IV)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN)
Daftar Pustaka & Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) |
Abstract
ABSTRACT The Area of Large Timber Habitation is a settlement located in Jakarta surrounded by the area of Indah Kapuk Beach Offices. In its development, residential areas grow increangly crowded, so that the open space is getting narrower. The objectives of this research are indentifying problems of utilization system of open space and factors forming open space in urban and rural settlements. The limitation of open space being a problem in the spatial city and social interaction of society. The reasearch method is by using Behavioral Mapping theory, datas collection of this research are obtained by survey in to location, interview, and documented that village society to analyzed by using qualitative descriptive method. After analyzed from location datas and associated with related theories, therefore, generally it can be concluded that in urban village occured society relationships that still had a close kinship and affected each other both in relationships between individuals, groups, athough individuals and groups, in a common space which was basically a container that can be accomodated certain activities from those societies. Specifically, it can be concluded that the limitation of existing land was not a problem that can be inhibited citizen of Large Timber habitation for social interacted. Gathering activities can still be done both on house yard, road corridor and stall. The necessity space was wide enough until society utilized river to build the communal space. Whereas, the gathering space was not responsive, but can be fulfilled activities of society until created democratic impression, comfort, and meaningful. Keywords : Urban Village, Behavioral Mapping, Teritorialitas, , Public Space, Kayu Besar ABSTRAK Kawasan Permukiman Kayu Besar adalah permukiman perkampungan yang terletak di Kota Jakarta yang dikelilingi oleh kawasan Perkantoran Pantai Indah Kapuk. Dalam perkembangannya, kawasan permukiman tumbuh semakin padat, sehingga ruang terbuka semakin sempit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan pola pemanfaatan ruang terbuka dan faktor-faktor pembentuk ruang terbuka di pemukiman kampung kota. Keterbatasan ruang terbuka menjadi permasalahan dalam spasial kota dan interaksi sosial masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan teori Behavioral Mapping, pengumpulan data-data dari penelitian ini dilakukan dengan cara survei lokasi, wawancara, dan mendokumentasikan kegiatan masyarakat kampung tersebut untuk kemudian dianalisis dengan metoda deskriptif kualitatif. Setelah dilakukan analisis dari data-data lokasi dan dikaitkan dengan teori-teori terkait, maka didapatkan kesimpulan umum bahwa pada kampung kota terjadi hubungan masyarakat yang masih memiliki sifat kekerabatan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain baik dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok, pada ruang umum yang pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya. Secara khusus disimpulkan bahwa keterbatasan lahan yang ada tidak dijadikan masalah yang dapat menghambat warga pemukiman Kayu Besar untuk berinteraksi sosial. Kegiatan berkumpul tetap dapat dilakukan baik pada halaman rumah, koridor jalan, dan warung. Kebutuhan ruang yang cukup luas sehingga masyarakat memanfaatkan kali untuk membangun ruang komunal. Meskipun ruang berkumpul tersebut tidak responsive, tetapi dapat memenuhi aktifitas masyarakat sehingga menimbulkan kesan democratic, comfort, dan meaningful. Kata kunci : Kampung Kota, Behavioral Mapping,Teriteriotas, Ruang Publik,Kayu Besar
Actions (login required)
View Item |