PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PRODUK TEXTILE DYES MENGGUNAKAN KERANGKA SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR)

DZIKRILLAH, NURUL (2017) PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PRODUK TEXTILE DYES MENGGUNAKAN KERANGKA SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta - Menteng.

Preview	Text (COVER) 1. COVER NURUL DZIKRILLAH.pdf Download (370kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK NURUL DZIKRILLAH.pdf Download (55kB) | Preview
	Text (BAB I) BAB I NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (111kB)
	Text (BAB II) BAB II NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB)
	Text (BAB III) BAB III NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB)
	Text (BAB IV) BAB IV NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB)
	Text (BAB V) BAB V NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB)
	Text (BAB VI) BAB VI NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (54kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA NURUL DZIKRILLAH.pdf Restricted to Registered users only Download (397kB)

Abstract

Penilaian kinerja supply chain perusahaan adalah sebagai tolak ukur pencapaian perusahaan dalam keberhasilan supply chain nya. Sayangnya, saat ini PT Huntsman Indonesia belum melakukan penilaian kinerja supply chain yang komprehensif dan menyeluruh, penilaian kinerja supply chain saat ini masih menitik beratkan pada satu departemen yang dirasa memiliki tanggung jawab yang besar pada kinerja supply chain perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah membuat framework yang cocok untuk pengukuran kinerja supply chain perusahaan, mengetahui dimensi yang perlu dilakukan perbaikan dan melakuan perbaikan kepada dimensi tersebut. Pengukuran kinerja menggunakan metode SCOR. Setelah hasil penilaian SCOR didapat dilakukan perbaikan dengan denggunakan DMAIC. Dari hasil perhitungan nilai SCOR untuk PT Huntsman Indonesia masuk dalam kategori rata-rata. Dimensi responsiveness kemudian ditetapkan untuk dilakukan perbaikan. Dari keseluruhan indikator pembentuk dimensi responsiveness, order fullfillment cycle time memiliki nilai terendah dan perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan menentukan CTQ terhadap indikator ini. Didapat 3 CTQ yaitu demand analysis, breakdown mesin dan raw material issue dengan demand analysis sebagai penyebab dominan dari order fulfillment cycle time. Beberapa perbaikan yang perlu dilakukan adalah End to End planning, alternatif vendor, dan usulan perbaikan preventif bagi produksi.

Actions (login required)

View Item