MARZUIQOTUN, IDA (2025) OPTIMASI DESAIN DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PENGELOLAAN SUMBER AIR GUNUNG DENGAN METODE VEREIN DEUTSCHER INGENIEURE (VDI) 2221. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
|
|
Text (BAB II)
3. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (965kB) |
|
|
Text (BAB III)
4. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) |
|
|
Text (BAB IV)
5. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
6. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) |
Abstract
Access to clean water remains a critical challenge in many rural areas of Indonesia, particularly in regions with limited infrastructure where water distribution systems are not well developed. Drawati Village in West Bandung Regency represents such a case, where despite the presence of ten mountain springs, most households still struggle to obtain adequate access to clean water. The geographical conditions of the village, which is hilly and scattered, make the development of centralized water infrastructure difficult, resulting in inequitable distribution and poor water quality management. In response to this challenge, this research seeks to optimize the design and construction management of mountain spring water utilization by applying the VDI 2221 systematic design methodology. The objectives are to identify the most suitable design for household-scale water management technology, to evaluate the physical and chemical quality of mountain spring water before and after treatment, to determine the required materials and components along with a detailed Bill of Quantities (BoQ), and to propose sustainable strategies for maximizing the use of spring water in areas with minimal infrastructure. The research employed a combination of design engineering, field surveys, laboratory testing, and cost analysis. Water samples were tested for basic quality parameters such as pH, Total Dissolved Solids (TDS), salinity, temperature, and electrical conductivity, both prior to and after treatment using a gravity-based filtration system. The study also developed a cost comparison between the proposed mountain spring water management system and conventional public water supply (PAM). The results demonstrate that the designed filtration and distribution system effectively improves water quality to meet clean water standards, ensuring safe use for domestic purposes. Furthermore, the construction cost analysis revealed that the proposed system is more cost-efficient than PAM, while being adaptable to local resources and community participation. Storage tanks and modular filters further enhance system reliability during seasonal variations, especially in the dry season. This study concludes that the integration of appropriate technology with systematic design methods and community-based construction management offers a viable and sustainable solution for addressing clean water scarcity in rural villages with limited infrastructure. By ensuring affordability, technical feasibility, and active involvement of local communities, the proposed system not only enhances water accessibility but also promotes long-term sustainability in rural water resource management. Keywords: clean water, mountain spring, filtration system, VDI 2221, construction management, cost analysis, rural infrastructure. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan serius di banyak wilayah pedesaan Indonesia, khususnya pada daerah dengan keterbatasan infrastruktur di mana sistem distribusi air belum berkembang dengan baik. Desa Drawati di Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu contoh nyata, di mana meskipun terdapat sepuluh sumber mata air pegunungan, sebagian besar masyarakat masih mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih yang memadai. Kondisi geografis desa yang berbukit dan menyebar menyebabkan pembangunan infrastruktur air terpusat menjadi sulit, sehingga distribusi air tidak merata dan pengelolaan kualitasnya belum optimal. Menyikapi permasalahan tersebut, penelitian ini berupaya mengoptimalkan desain dan manajemen konstruksi pemanfaatan air gunung dengan menerapkan metodologi desain sistematis VDI 2221. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang teknologi pengelolaan air rumah tangga yang sesuai, mengevaluasi kualitas fisik dan kimia air sebelum dan sesudah proses filtrasi, menentukan kebutuhan material dan komponen melalui analisis Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta menyusun strategi keberlanjutan pemanfaatan sumber air gunung di daerah dengan infrastruktur terbatas. Metode penelitian yang digunakan meliputi perancangan teknik, survei lapangan, pengujian laboratorium, serta analisis biaya konstruksi. Sampel air diuji untuk parameter kualitas dasar seperti pH, Total Dissolved Solids (TDS), salinitas, suhu, dan konduktivitas listrik, baik sebelum maupun sesudah perlakuan filtrasi berbasis gravitasi. Selain itu, dilakukan perbandingan biaya antara sistem pengelolaan air gunung yang diusulkan dengan penyediaan air bersih melalui Perusahaan Air Minum (PAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem filtrasi dan distribusi yang dirancang mampu meningkatkan kualitas air hingga memenuhi standar air bersih sehingga layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Analisis biaya konstruksi juga membuktikan bahwa sistem ini lebih efisien dibandingkan PAM, sekaligus lebih mudah disesuaikan dengan sumber daya lokal dan partisipasi masyarakat. Keberadaan tangki penampungan dan filter modular semakin memperkuat keandalan sistem terhadap variasi musiman, khususnya pada saat musim kemarau. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi teknologi tepat guna dengan metode perancangan sistematis serta manajemen konstruksi berbasis masyarakat mampu menjadi solusi berkelanjutan dalam mengatasi keterbatasan air bersih di pedesaan yang minim infrastruktur. Dengan menekankan pada keterjangkauan, kelayakan teknis, dan keterlibatan aktif masyarakat lokal, sistem yang diusulkan tidak hanya meningkatkan akses air bersih, tetapi juga mendorong keberlanjutan jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah pedesaan. Kata kunci: air bersih, sumber air gunung, sistem filtrasi, VDI 2221, manajemen konstruksi, analisis biaya, infrastruktur pedesaan
Actions (login required)
 |
View Item |
