RIENDRA, DJUAN SASTRA (2025) FAKTOR PENGARUH SUPPLY CHAIN TERHADAP WAKTU PROYEK PELAKSANAAN KONSTRUKSI STRUKTUR ATAS BANGUNAN PT. XYZ. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (405kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Project success is significantly influenced by Supply Chain Management (SCM), particularly in terms of cost efficiency, timeliness, and quality. This study aims to analyze the effect of supply chain performance on time efficiency in the implementation of the superstructure construction project of a high-rise building owned by PT. XYZ, with the main focus on identifying supply chain factors that cause project delays and decrease supply chain performance using the Supply Chain Operations Reference (SCOR) model, which consists of plan, source, make, deliver, and return. The research was conducted using a quantitative approach through surveys, field observations, and literature reviews, with primary data collected via questionnaires validated by construction experts and completed by 30 respondents with relevant professional backgrounds. The poor management of the supply chain in PT. XYZ’s superstructure project caused significant deviations between the planned and actual S-curves, particularly during weeks 26 to 32, with an average deviation of 3.345%, indicating disruptions in material flow and logistics coordination, especially in the procurement phase of structural materials such as concrete. Critical factors identified include delays in material delivery, lack of information integration among stakeholders, and weaknesses in joint planning with suppliers. Statistical tests (validity, reliability, regression, and determination) revealed that the supply chain factors with the most positive influence were joint planning and supplier scope, while the most negative influences came from inventory management, total cost, and inter-level coordination. The SCOR model proved effective as an analytical framework for measuring and improving supply chain performance in construction projects, with regression results showing that all SCOR indicators collectively had a significant effect on project time performance, where 92.5% of the variation was explained by supply chain management. Of the nine variabels tested, eight were found to have a significant effect on project time performance, namely operational speed, information, inventory, supplier scope, inter-level coordination, inventory management, joint planning, supply chain leadership, project duration, and total cost, while the variabel of information sharing and monitoring was not significant. This study is expected to enrich the literature on SCM in high-rise building projects and provide opportunities for further research on project time optimization through a supply chain approach. Keywords: Supply Chain Performance, Project Time, Superstructure, Building Structure. Keberhasilan proyek dipengaruhi secara signifikan oleh Supply Chain Management (SCM), terutama dalam hal efisiensi biaya, ketepatan waktu, dan kualitas hasil yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja supply chain terhadap efisiensi waktu pada pelaksanaan proyek konstruksi struktur atas bangunan bertingkat milik PT. XYZ. Fokus utama penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor dalam rantai pasok yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek dan menurunkan kinerja rantai pasokan menggunakan metode Supply Chain Operations Reference (SCOR). Lima dimensi utama yang dijelaskan meliputi plan, source, make, deliver dan return. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan metode survei, observasi lapangan, dan studi literatur. Pengumpulan data primer dilakukan menggunakan kuesioner yang divalidasi oleh pakar konstruksi, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang terdiri dari proyek profesional dengan latar belakang dan pengalaman yang relevan. Pengaruh buruknya manajemen supply chain pada struktur atas proyek PT.XYZ menyebabkan perbedaan signifikan antara kurva S rencana dan aktual pada proyek PT.XYZ, deviasi signifikan antara kurva S rencana dan realisasi proyek, khususnya pada minggu ke-26 hingga minggu ke-32, dengan deviasi rata-rata sebesar 3,345%. Deviasi ini mengindikasikan terjadinya gangguan pada aliran material dan koordinasi logistik, terutama pada fase pengadaan material struktural seperti beton. Faktor-faktor kritis yang diidentifikasi meliputi ketidaktepatan pengiriman material, kurangnya integrasi informasi antar pemangku kepentingan, serta kelemahan dalam perencanaan bersama dengan pihak supplier. Berdasarkan hasil uji statistik (uji validitas, reliabilitas, regresi, dan determinasi), ditemukan bahwa aktor-faktor dalam supply chain yang paling berpengaruh positif adalah perencanaan bersama, dan luas lingkup supplier. Sedangkan, faktor-faktor dalam supply chain yang paling berpengaruh negatif terhadap keterlambatan waktu proyek adalah inventory management, total cost, dan koordinasi antar tingkatan. Model SCOR terbukti memberikan kerangka analisis yang efektif dalam mengukur dan meningkatkan kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi. Hasil regresi menunjukkan bahwa seluruh indikator SCOR secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja waktu proyek, dengan 92,5% variasi dipengaruhi oleh manajemen supply chain. Berdasarkan hasil penelitian, dari 9 variabel yang diuji, terdapat 8 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap waktu pengerjaan struktur atas proyek PT. XYZ, yaitu: kecepatan operasi, informasi, inventarisasi, luas lingkup supplier, koordinasi antar tingkatan, inventory management, perencanaan bersama, kepemimpinan dalam supply chain, jangka waktu, dan biaya total. Sementara variabel pembagian dan monitoring sejumlah informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap waktu proyek. Diharapkan studi ini memperkaya literatur SCM dalam proyek bangunan bertingkat dan membuka peluang riset lanjutan untuk optimalisasi waktu proyek melalui pendekatan rantai pasok. Kata Kunci: Kinerja Supply Chain, Waktu Proyek, Struktur Atas, Bangunan Gedung.
Actions (login required)
 |
View Item |
