SINAGA, ANTONIUS JOUHON DAFIT P. (2025) PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 TERHADAP PENCEGAHAN POTENSI KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus : Pembangunan Rumah Susun Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (548kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (552kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (450kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Abstract
This study examines the effect of the implementation of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) on the prevention of potential work accidents in the construction project of flats in Bone Bolango Regency, Gorontalo Province by PT. Anindyaguna. Although the implementation of SMK3 has been carried out, it was recorded that there were still a number of minor work accidents during the implementation of the project, which indicates the weak implementation of SMK3 in the field. The objectives of this study were to: (1) analyze the extent to which the implementation of SMK3 has an effect on the prevention of work accidents, (2) identify the dominant factors in the SMK3 system that affect the level of work accidents, and (3) formulate strategies that can be taken by contractors to overcome the dominant causes of noncompliance with SMK3 procedures, especially in high-risk jobs. The research method used is a mix method, namely a combination of qualitative and quantitative approaches, through observation, interviews, and questionnaires. The results obtained are 12 elements of SMK3 implementation analyzed based on PP No. 50 of 2012, namely X1: Development and Maintenance of Commitment, X2: Creation and Documentation of K3 Plans, X3: Control of Contract Design and Review, X4: Document Control, X5: Product Purchasing and Control, X6: Work Safety Based on SMK3, X7: Monitoring Standards, X8: Reporting and Correction of Deficiencies, X9: Material Management and Movement, X10: Data Collection and Use, X11: SMK3 Inspection, X12: Development of Skills and Abilities. The influence of these twelve elements on the Potential for Work Accidents is 67.4%, while the remaining 32.6% is explained by other factors outside this study. Of the 12 elements, element X2 (Creation and Documentation of K3 Plans) is the most dominant element that influences the potential for work accidents (Y). This shows that deficiencies in K3 planning and documentation are the main causes of the increased risk of work accidents in high-risk jobs. Strategies that can be implemented include technical aspects (document revision, training), managerial (supervision, integration), and cultural (team involvement and discipline enforcement), which complement each other. Keywords: SMK3, work accidents, construction, prevention, work safety strategies Penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap pencegahan potensi kecelakaan kerja pada proyek pembangunan rumah susun di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo oleh PT. Anindyaguna. Meskipun penerapan SMK3 telah dilakukan, tercatat masih terjadi sejumlah kecelakaan kerja ringan selama pelaksanaan proyek, yang mengindikasikan lemahnya implementasi SMK3 di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis sejauh mana penerapan SMK3 berpengaruh terhadap pencegahan kecelakaan kerja, (2) mengidentifikasi faktor-faktor dominan dalam sistem SMK3 yang memengaruhi tingkat kecelakaan kerja, dan (3) merumuskan strategi yang dapat diambil oleh kontraktor untuk mengatasi penyebab dominan dari ketidakpatuhan terhadap prosedur SMK3, khususnya pada pekerjaan berisiko tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method, yaitu gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil yang diperoleh terdapat 12 elemen penerapan SMK3 yang dianalisis berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012, yaitu X1: Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen, X2: Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3, X3: Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak, X4: Pengendalian Dokumen, X5: Pembelian dan Pengendalian Produk, X6: Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3, X7: Standar Pemantauan, X8: Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan, X9: Pengelolaan Material dan Perpindahannya, X10: Pengumpulan dan Penggunaan Data, X11: Pemeriksaan SMK3, X12: Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan. Pengaruh dari kedua belas elemen ini terhadap Potensi Kecelakaan Kerja adalah sebesar 67,4% Sedangkan 32,6% sisanya dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini. Dari ke-12 elemen tersebut, elemen X2 (Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3) merupakan elemen paling dominan yang mempengaruhi potensi kecelakaan kerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa kekurangan dalam perencanaan dan dokumentasi K3 menjadi penyebab utama meningkatnya risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan berisiko tinggi. Strategi yang dapat dilakukan mencakup aspek teknis (revisi dokumen, pelatihan), manajerial (pengawasan, integrasi), dan kultural (pelibatan tim dan penegakan disiplin), yang saling melengkapi. Kata kunci: SMK3, kecelakaan kerja, konstruksi, pencegahan, strategi keselamatan kerja
Actions (login required)
 |
View Item |
