ABIDIN, NASIM (2025) ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI TIANG BOR BERDASARKAN HASIL DATA INVESTIGASI TANAH (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Apartement Puri Botanical Residences, Kebon Jeruk, Jakarta Barat). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (588kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (506kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (901kB) |
Abstract
Foundation is a crucial element in a building structure that functions to transfer loads from the superstructure to the supporting ground. In designing foundations, it is essential to ensure that the applied loads do not exceed the soil’s bearing capacity. In bore pile foundations, the ultimate bearing capacity consists of two components: skin friction along the shaft and end bearing at the pile tip. By understanding both values, designers can determine the maximum load a foundation can support.To evaluate the bearing capacity of the bore pile foundation, analysis was conducted using data from the Standard Penetration Test (SPT). The methods used in this analysis include the Meyerhof, Skempton, and Reese & Wright approaches. Once the allowable bearing capacity of the bore pile is known, further analysis was performed to evaluate single pile elastic settlement, group pile elastic settlement, and consolidation settlement. These settlement evaluations are essential to ensure the bore pile foundation design meets all technical standards. Based on the bearing capacity calculations using the Meyerhof method, the results were 734.53 tons at column 26, 1161.74 tons at column 45, 954.53 tons at column 67, 1509.71 tons at column 61, and 1944.37 tons at column 68. Using the Skempton method, the capacities were 605.34 tons (column 26), 957.42 tons (column 45), 677.06 tons (column 67), 1070.86 tons (column 61), and 1379.17 tons (column 68). The Reese & Wright method yielded capacities of 806.77 tons, 1276 tons, 1054.58 tons, 1667.95 tons, and 2148.17 tons at columns 26, 45, 67, 61, and 68, respectively. For settlement analysis, the single pile elastic settlement was found to be 12.3577 mm for a pile diameter of 0.8 m, and 16.488 mm for a 1 m diameter pile. Group pile elastic settlements were 12.357 mm at column 26, 16.488 mm at column 45, 24.7154 mm at column 67, and 32.976 mm at columns 61 and 68. Meanwhile, the consolidation settlements were 71.5 mm (column 26), 71.3 mm (column 45), 71.61 mm (column 67), 71.25 mm (column 61), and 71.469 mm (column 68).This analysis confirms that the calculated bearing capacity and settlements meet the required technical standards, indicating that the bore pile foundation design is technically feasible. Keywords: Foundation, Bore Pile, Standard Penetration Test, Bearing Capacity, Single Pile Elastic Settlement, Group Pile Elastic Settlement, Consolidation Settlement. Fondasi merupakan elemen penting dalam struktur bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari bagian atas ke tanah yang mendukungnya. Ketika merancang fondasi, sangat penting untuk memastikan bahwa beban yang akan ditanggung tidak melampaui kapasitas daya dukung tanah tersebut. Pada fondasi bore pile, daya dukung dihasilkan dari daya dukung ultimit yang terbagi menjadi dua komponen: daya dukung geser pada selimut tiang dan daya dukung pada ujung tiang. Dengan memahami kedua nilai ini, perencana dapat menghitung besarnya beban yang dapat ditanggung. Untuk menentukan daya dukung fondasi bore pile, analisis dilakukan dengan menggunakan data dari Standard Penetration Test (SPT). Metode yang digunakan dalam analisis ini mencakup Meyerhof, Skempton, dan Reese & Wright. Setelah mengetahui daya dukung yang dapat diterima fondasi bore pile maka penulis menganalisa penurunan elastik tiang tunggal, elastik tiang kelompok dan perhitungan penurunan konsolidasi sebagai syarat bahwa perencanaan perhitungan Fondasi bore pile memenuhi syarat. Analisis penurunan ini krusial untuk memastikan bahwa perencanaan fondasi bore pile memenuhi semua standar teknis yang diperlukan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan daya dukung Fondasi menggunakan metode Meyerhof sebesar 734,53 ton pada kolom 26, 1161,74 ton pada kolom 45, 954,53 ton pada kolom67 , 1509,71 ton pada kolom 61, dan 1944,37 ton pada kolom68. Sementara itu dengan metode Skempton didapat daya dukung sebesar 605,34 ton pada kolom 26, 957,42 ton pada kolom 45, 677,06 ton pada kolom67 , 1070,86 ton pada kolom 61, dan 1379,17 ton pada kolom68. Untuk metode Reese & Wright daya dukung sebesar 806,77 ton pada kolom 26, 1276 ton pada kolom 45, 1054,58 ton pada kolom 67 , 1667,95 ton pada kolom 61, dan 2148,17 ton pada kolom68. Sementara itu didapati penurunan elastik tiang tunggal sebesar 12,3577 mm pada bor pilr ukuran 0,8 m, 16,488 mm pada bor pile ukuran 1 m. Untuk penurunan elastik tiang kelompok didapat penurunan sebesar 12,357 mm untuk kolom 26, 16,488 mm untuk kolom 45, 24,7154 mm untuk kolom 67, 32,976 mm pada kolom 61, dan 32,976 untuk kolom 68. Sementara untuk perhitungan penurunan konsolidasi di dapatkan penurunan sebesar 71,5 mm pada kolom 26, 71,3 mm untuk kolom 45, 71,61 mm pada kolom 67, 71,25 mm untuk kolom 61, dan 71,469 untuk kolom 68. Kata Kunci : Fondasi, Bore pile, Standard Penetration Test, Daya dukung, Penurunan elastik tunggal, Penurunan elastik kelompok, Penurunan Konsolidasi.
Actions (login required)
 |
View Item |
