KUSUMA, ARFI BAYU (2025) OPTIMALISASI MANAJEMEN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI OPERASIONAL DI PT XYZ. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. COVER.pdf Download (948kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
|
Text (BAB II)
3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (757kB) |
|
|
Text (BAB III)
4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) |
|
|
Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) |
Abstract
PT XYZ, a wholesale company specializing in imported frozen beef, faces challenges in maintaining the balance between stock availability and market demand. Mismatches between inventory levels and actual needs often lead to overstock or stockout risks, resulting in higher costs and reduced customer satisfaction. To strengthen inventory control, analyses were carried out using ABC classification, forecasting methods, and Economic Order Quantity (EOQ). The ABC classification revealed that category A consistently contributed 75% of total sales value despite consisting of relatively few SKUs, while category B contributed 15% and category C 10%, with larger SKU numbers but smaller overall impact. In forecasting, Exponential Smoothing proved to be the most accurate method with an average error of 2.8% in 2023 and 4.2% in 2024, outperforming Moving Average and Least Square. Furthermore, EOQ application demonstrated significant cost efficiency, achieving savings of 33% in 2022, 32% in 2023, and 29% in 2024. These integrated findings highlight that appropriate inventory control not only improves operational efficiency but also supports food security, enhances sustainable economic growth, and promotes responsible consumption and production practices, aligning with SDG 2, SDG 8, and SDG 12. Keywords: inventory management, inventory control, ABC classification, forecasting method, economic order quantity PT XYZ sebagai perusahaan grosir daging sapi beku impor menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara ketersediaan stok dan permintaan pasar. Ketidaksesuaian jumlah persediaan dengan kebutuhan aktual sering kali menimbulkan risiko overstock maupun stockout yang berdampak pada biaya dan kepuasan pelanggan. Untuk memperkuat pengendalian persediaan, dilakukan analisis menggunakan klasifikasi ABC, metode peramalan, serta perhitungan Economic Order Quantity (EOQ). Hasil klasifikasi ABC memperlihatkan bahwa kategori A secara konsisten menyumbang 75% nilai penjualan meskipun hanya terdiri dari sedikit SKU, sementara kategori B berkontribusi 15% dan kategori C 10% dengan jumlah SKU yang lebih banyak namun berdampak kecil. Pada peramalan, Exponential Smoothing terbukti paling akurat dengan rata-rata error 2,8% pada 2023 dan 4,2% pada 2024, lebih rendah dibandingkan Moving Average maupun Least Square. Selanjutnya, penerapan EOQ menunjukkan efisiensi biaya persediaan yang signifikan, yaitu 33% pada 2022, 32% pada 2023, dan 29% pada 2024. Integrasi hasil analisis ini memperlihatkan bahwa pengendalian persediaan yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendukung ketahanan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta mencerminkan praktik konsumsi dan produksi yang lebih bertanggung jawab sesuai dengan SDG 2, SDG 8, dan SDG 12. Kata Kunci: manajemen persediaan, pengendalian persediaan, klasifikasi ABC, metode peramalan, economic order quantity (EOQ)
Actions (login required)
 |
View Item |
