AFIANA, NOVIANI MASSAYU (2025) ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN VOLUME DAN BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR DENGAN METODE PERMODELAN BIM DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Maritime Tower Jakarta Utara). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (635kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (747kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Abstract
Planning is a key factor in the success of construction project management. Effective and efficient planning provides a clear guide for project implementation. One of the common challenges in construction projects is the discrepancy between the initial design and field implementation, which can potentially lead to delays and other issues. Therefore, proper project control is essential to minimize unexpected changes during execution. One solution to improve calculation accuracy is the application of Building Information Modeling (BIM), a digital approach to project design, execution, and management. This study aims to compare the results of volume and cost calculations of reinforcement work using the conventional method and the BIM method, as well as to evaluate the advantages of BIM in structural quantity estimation. The research method is a comparative study with a quantitative approach, applied to structural elements such as columns, beams, and floor slabs. The conventional calculation is carried out manually through the preparation of bar bending schedules, while the BIM method utilizes Autodesk Revit 2025 software through the quantity takeoff feature. The results indicate that the BIM method is more precise and efficient than the conventional method, with lower volume discrepancies of 0.96% for columns, 1.12% for beams, and 0.61% for floor slabs. These differences are attributed to limitations in standard detailing in manual methods, potential human errors, and variations in data input accuracy. Thus, the use of BIM proves to enhance the quality of reinforcement volume calculations, especially when modeling is done in detail, accurately, and in accordance with technical planning standards. Keywords: Building Information Modeling (BIM); Quantity Take Off; RAB; Bills of Quantity Perencanaan merupakan kunci keberhasilan dalam manajemen proyek konstruksi. Perencanaan yang efektif dan efisien akan memberikan panduan yang jelas dalam pelaksanaan proyek. Salah satu tantangan yang umum terjadi dalam proyek konstruksi adalah perbedaan antara desain awal dan implementasi di lapangan, yang berpotensi menyebabkan keterlambatan serta permasalahan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian proyek yang tepat guna meminimalkan perubahan tak terduga selama pelaksanaan. Salah satu solusi untuk meningkatkan ketepatan perhitungan adalah penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM), yaitu pendekatan digital dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil perhitungan volume dan biaya tulangan antara metode konvensional dan metode BIM, serta mengevaluasi keunggulan penggunaan BIM dalam perhitungan struktur bangunan. Metode yang digunakan adalah studi komparatif dengan pendekatan kuantitatif, yang diterapkan pada elemen struktur kolom, balok, dan pelat lantai. Perhitungan konvensional dilakukan secara manual melalui penyusunan bar bending schedule, sedangkan metode BIM menggunakan perangkat lunak Autodesk Revit 2025 melalui fitur quantity takeoff. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode BIM lebih presisi dan efisien dibandingkan metode konvensional, dengan selisih volume yang lebih rendah, yaitu 0,96% pada kolom, 1,12% pada balok, dan 0,61% pada pelat lantai. Perbedaan ini disebabkan oleh keterbatasan detail standar dalam metode manual, potensi kesalahan manusia, serta tingkat akurasi penginputan data. Dengan demikian, penggunaan BIM terbukti dapat meningkatkan kualitas perhitungan volume tulangan, terutama apabila pemodelan dilakukan secara detail, akurat, dan sesuai dengan standar perencanaan teknis Kata Kunci: Building Information Modeling (BIM); perhitungan volume; quantity takeoff; metode konvensional
Actions (login required)
 |
View Item |
