PRATIWI, ALIFIAH INDAH (2025) ANALISIS DAMPAK VARIATION ORDER UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BIAYA MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (430kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (215kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (717kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (557kB) |
Abstract
Construction projects are characterized by a high level of uncertainty. One of the most common uncertainties is the occurrence of additional or reduced work, commonly referred to as a Variation Order (VO). In practice, VOs are inevitable due to various contributing factors. One effective method for controlling and monitoring the impacts of VOs is the Earned Value Method. This method allows for the calculation of cost Variance (CV) by comparing post-VO costs with the original costs and the estimate at completion (EAC). Project cost performance is measured using the Cost Performance Index (CPI); a CPI value below 1 and below the tolerance threshold may indicate the need for cost control efforts. This study uses a quantitative research method with data collection through questionnaires and project data analysis. In the Hotel Slipi Construction Project, the primary cause of VOs was design deficiencies, accounting for 33% of all changes. The total VO value of IDR 1,918,996,043.00 resulted in a 5.41% increase in the initial budget (RAB). Evaluation at week 30 of project implementation showed that the CPI without VO was 1.0081 (>1), indicating good cost performance, while the inclusion of VO reduced the CPI to 0.77 (<1), indicating the need for cost control measures. Keywords: Variation Order, Earned Value Method, Cost Performance Index (CPI) Proyek konstruksi memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi. Ketidakpastian yang sering muncul adalah pekerjaan tambah kurang atau disebut Variation Order. Pada prakteknya, Variation Order tidak mungkin untuk dihindari karena banyaknya faktor penyebab perubahan tersebut. Salah satu metode pengendalian dan pemantauan terkait Variation Order yang bisa digunakan adalah dengan Metode Earned Value, dimana berdasarkan kinerja proyek saat ini dapat dihitung perubahan biaya (Cost Variance / CV) dengan membandingkan biaya setelah VO terhadap biaya awal dan perkiraan biaya akhir (Estimate at Completion / EAC). Hasil kinerja biaya proyek diukur dengan indikator CPI (Cost Performance Index), jika CPI <1 dan dibawah batas toleransi dapat mengindikasikan perlu dilakukan upaya pengendalian biaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen penelitian kuesioner dan analisis data proyek. Pada proyek Pembangunan Hotel Slipi penyebab utama terjadi VO adalah desain yang tidak sempurna dengan dominasi sebesar 33%. Total nilai VO Rp 1.918.996.043,00 memberikan penambahan nilai pada RAB sebesar 5,41%. Kemudian evaluasi dilakukan pada minggu ke-30 pelaksanaan dengan hasil indeks kinerja biaya yang tidak terdampak VO menghasilkan CPI = 1,0081 > 1, sedangkan akibat penambahan nilai VO CPI = 0,77 < 1. Kata kunci : Variation Order, Metode Earned Value, Kinerja Biaya, Cost Performance Index (CPI)
Actions (login required)
 |
View Item |
