MIRANDA, INDAH (2025) MAKNA RITUAL SHAMANISME DALAM FILM EXHUMA (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (404kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (724kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (860kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (68kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
Abstract
This study explores the meaning of Shamanism in the film Exhuma using Ferdinand de Saussure’s semiotic approach. Shamanism is understood as a spiritual practice in Korean society, portrayed through rituals, symbols, and expressions in the film. The film was chosen for its ability to convey cultural values through visual and verbal elements. The focus of this research is to uncover meanings emerging from signs found throughout the film. The literature review includes previous studies on spiritual-themed films, semiotic theory, and Korean Shamanism. Saussure’s theory is applied to examine the relationship between signifier and signified in the film’s context. Key elements such as dialogue, music, ritual objects, and facial expressions are used as the main units of analysis. These elements function as a system of signs containing spiritual and cultural meanings. This study uses a descriptive qualitative method within a constructivist paradigm. Data was collected through close observation of selected scenes that contain Shamanistic elements. Analysis was carried out by identifying signifiers and interpreting the associated signified concepts. This approach helps reveal deeper symbolic meanings embedded in the film’s elements. The findings show that the film Exhuma presents Shamanistic practices through visual and verbal signs, such as grave relocation rituals, spiritual objects, music, dance, and ritual spaces in a modern context. These signs reveal a spiritual connection between humans and ancestral spirits, as well as the tension between tradition and modernity. Shamanistic practices in the film enhance the mystical atmosphere while conveying enduring cultural values through the relationship between signifier and signified. Keywords: Shamanism, Exhuma film, Ferdinand de Saussure’s Semiotics, Signifier and Signified, Verbal and Nonverbal Element Penelitian ini membahas Makna Ritual Shamanisme dalam film Exhuma dengan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure. Shamanisme dipahami sebagai praktik spiritual masyarakat Korea yang ditampilkan melalui simbol, ritual, dan ekspresi dalam film. Film dipilih karena memiliki kekuatan menyampaikan nilai budaya melalui elemen visual dan verbal. Fokus penelitian ini adalah menggali makna yang muncul dari tanda-tanda dalam film. Tinjauan pustaka mencakup studi terdahulu tentang film bertema spiritual, teori semiotika, dan budaya Shamanisme Korea. Teori Saussure digunakan untuk memahami hubungan antara penanda dan petanda dalam konteks film. Elemen seperti dialog, musik, benda ritual, dan ekspresi wajah menjadi objek kajian utama. Semua elemen tersebut dianalisis sebagai sistem tanda yang mengandung makna budaya dan spiritual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Data dikumpulkan melalui pengamatan adegan-adegan kunci yang menampilkan unsur-unsur Shamanisme. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi penanda dan menginterpretasikan petanda yang muncul. Pendekatan ini memungkinkan penggalian makna simbolik yang lebih mendalam dari elemen film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Exhuma menampilkan praktik Shamanisme melalui tanda-tanda visual dan verbal, seperti ritual pemindahan makam, benda spiritual, musik, tarian, dan ruang ritual dalam konteks modern. Tanda-tanda ini mengungkap hubungan spiritual antara manusia dan roh leluhur, serta ketegangan antara tradisi dan modernitas. Praktik Shamanisme dalam film memperkuat nuansa mistis sekaligus menyampaikan nilai budaya yang tetap hidup melalui relasi penanda dan petanda. Kata Kunci: Shamanisme, Film Exhuma, Semiotika Ferdinand de Saussure, Penanda dan Petanda, Unsur Verbal dan Nonverbal
Actions (login required)
![]() |
View Item |