SUSANTO, MUHAMAD IQBAL TRICAHYO (2025) "PERANCANGAN RUSUNAWA DI CENGKARENG JAKARTA BARAT DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR TROPIS". S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (651kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (28MB) |
Abstract
Jakarta, as the largest megacity in Indonesia and the second largest urban agglomeration in the world, faces significant challenges in providing adequate housing for its residents, particularly in densely populated areas such as West Jakarta, which has a population density of 19,000 people per square kilometer. The concept of vertical housing or apartment buildings has emerged as a solution to address the issue of rising population density. However, the development of apartment buildings often deviates from its original purpose, especially for lowincome communities (MBR), leading to environmental issues such as squalor and disorder. Therefore, it is important to design housing that not only meets basic needs but also provides adequate facilities and infrastructure for social, religious, and other activities. One solution is the construction of Simple Rental Apartment Buildings (Rusunawa) in densely populated areas like Cengkareng, West Jakarta. The design of these apartment buildings incorporates the theme of Tropical Architecture, which takes into account the characteristics of the tropical climate, such as high temperatures, humidity, and heavy rainfall. Tropical Architecture aims to create comfortable, energy-efficient, and sustainable housing by utilizing passive design principles, environmentally friendly local materials, and smart technology. Some of the main principles applied include optimizing air circulation and natural lighting, using environmentally friendly materials, integrating green open spaces, and implementing efficient water management. Additionally, efficient roof design, the use of shading devices, and proper building orientation are also key factors in creating thermal comfort and reducing dependence on fossil fuels. Apartment buildings, particularly Rusunawa, are designed to meet the needs of lowincome communities by providing decent, affordable, and sustainable housing facilities. The construction of apartment buildings is also expected to reduce slum housing issues, improve land use efficiency, and create a healthy and harmonious living environment. By applying the principles of Tropical Architecture, these apartment buildings are expected to become an effective solution in addressing the challenges of urbanization and population growth in Jakarta, while supporting sustainable and environmentally friendly development. Keywords: Rusunawa, Tropical Architecture, Low-Income Communities, West Jakarta, Population Density. DKI Jakarta, sebagai kota megapolitan terbesar di Indonesia dan aglomerasi urban terbesar kedua di dunia, menghadapi tantangan besar dalam penyediaan perumahan layak bagi masyarakat, terutama di wilayah padat penduduk seperti Jakarta Barat yang memiliki kepadatan mencapai 19.000 jiwa/km². Konsep hunian vertikal atau rumah susun menjadi solusi untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk yang terus meningkat. Namun, pengembangan rumah susun seringkali menyimpang dari tujuan awalnya, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga menimbulkan masalah lingkungan seperti kekumuhan dan ketidak teraturan. Oleh karena itu, penting untuk merancang hunian yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan sosial, keagamaan, dan lainnya. Salah satu solusinya adalah pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di daerah padat penduduk seperti Cengkareng, Jakarta Barat. Perancangan rumah susun ini mengusung tema Arsitektur Tropis, yang mempertimbangkan karakteristik iklim tropis seperti suhu tinggi, kelembapan, dan curah hujan yang intens. Arsitektur Tropis bertujuan untuk menciptakan hunian yang nyaman, hemat energi, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan prinsip desain pasif, material lokal ramah lingkungan, serta teknologi cerdas. Beberapa prinsip utama yang diterapkan meliputi optimalisasi sirkulasi udara dan pencahayaan alami, penggunaan material ramah lingkungan, integrasi ruang terbuka hijau, serta manajemen air yang efisien. Selain itu, desain atap yang efisien, penggunaan shading devices, dan orientasi bangunan yang tepat juga menjadi faktor penting dalam menciptakan kenyamanan termal dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Rumah susun, khususnya Rusunawa, dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah dengan menyediakan fasilitas hunian yang layak, terjangkau, dan berkelanjutan. Pembangunan rumah susun juga diharapkan dapat mengurangi masalah permukiman kumuh, meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan, serta menciptakan lingkungan hunian yang sehat dan harmonis. Dengan menerapkan prinsip Arsitektur Tropis, rumah susun ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan urbanisasi dan pertumbuhan populasi di DKI Jakarta, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kata Kunci: Rusunawa, Arsitektur Tropis, Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Jakarta Barat, kepadatan penduduk.
Actions (login required)
![]() |
View Item |