KOTO, NANDA SILVIA OKTI (2025) MAKNA MAKAM DAN BENDA SPIRITUAL PASCA PENDUDUKAN JEPANG DI KOREA DALAM FILM EXHUMA ( ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE ). S1 thesis, UNIVERSITAS MERCU BUANA - BUNCIT.
|
Text (COVER)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 01 Cover (1).pdf Download (607kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB 1)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
|
Text (BAB 2)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) |
|
|
Text (BAB 3)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) |
|
|
Text (BAB 4)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (628kB) |
|
|
Text (BAB 5)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 07 DAFTAR PUSTAKAA.pdf Restricted to Registered users only Download (958kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
44120010100 - Nanda Silvia Okti Koto - 08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna makam dan benda spiritual dalam film Exhuma dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Film ini menggambarkan bagaimana makam dan benda spiritual memiliki keterkaitan erat dengan konsep Pungsu, sistem geomansi tradisional Korea yang menekankan keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan energi spiritual. Dalam film ini, transfer makam yang tidak sesuai dengan prinsip Pungsu memicu serangkaian peristiwa supranatural dan konflik yang mencerminkan ketegangan antara tradisi dan modernitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dalam Exhuma bukan sekadar elemen latar, tetapi menjadi simbol warisan budaya, trauma sejarah, dan kehebatan spiritual. Keberadaan benda spiritual seperti jimat, patung pelindung, dan ritual ekskavasi juga memperkuat narasi film dalam menggambarkan pengaruh dunia mistis terhadap kehidupan manusia. Dengan menggunakan analisis semiotika, penelitian ini menemukan bahwa makam dalam film ini melambangkan keabadian antara dunia hidup dan mati, sedangkan benda spiritual berfungsi sebagai mediator antara manusia dan kekuatan supranatural. Selain itu, kesalahan dalam menentukan lokasi dan arah makam menjadi pemicu konflik spiritual, yang menekankan pentingnya Pungsu dalam menjaga keseimbangan energi dalam budaya Korea. Sebagai media komunikasi massa, film Exhuma tidak hanya menyajikan cerita horor tetapi juga menjadi sarana refleksi terhadap kepercayaan tradisional yang masih bertahan di era modern. Makna makam dan benda spiritual dalam film ini menggambarkan bagaimana warisan leluhur terus mempengaruhi kehidupan masyarakat kontemporer. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa film dapat menjadi alat untuk memahami makna budaya dan spiritual dalam konteks sejarah dan sosial.
Actions (login required)
 |
View Item |
