MAHARANI, IFA TIRTA (2025) ANALISIS ISI KOMENTAR PENGGUNA MEDIA SOSIAL TIKTOK (KECAMAN KOMUNIKASI VIRTUAL KASUS CUITAN UMAY SHAHAB "PROGRAM MAKAN SIANG GRATIS" DI AKUN X @umayshhhhb). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (624kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (334kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (877kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (787kB) |
Abstract
This research is motivated by the phenomenon of a tweet that is controversial because it seems to demean someone's socio-economic status uploaded by a public figure in Indonesia, namely Umay Shahab on account X regarding a rebuttal to the vision-mission of one of the Prabowo-Gibran presidential candidates regarding 'free lunch'. However, because the tweet went viral and received a lot of criticism by social media users, the tweet was finally deleted by Umay Shahab himself as an X account user, and started going viral again on Tiktok Social media so that negative comments arose in the form of criticism, sharp criticism, threats, and insulting ridicule. This shows the dynamics of communication on social media which is more complex due to the development of the digital world. The purpose of this study is to analyze the types of Jonathan Culpeper's impoliteness strategies in the comments of Tiktok accounts @chersannn, @mellimariaa, @ si_introvert_, @ dinouris, @ doo_arp26, @alineza, @adi.syahreza, @deandraptr, @astrdnr, @tiyanialohany. Using a qualitative content analysis method, this study examines how Tiktok social media users express their disagreement through the comments column. The results of this study show that there are four types of impoliteness strategies used by Tiktok users in expressing their disagreement through criticism, namely: bald on record impoliteness, positive impoliteness, negative impoliteness, and sarcasm or mock politeness. The findings show that there is a type of negative impoliteness that is more often used to encourage users to comment with the ease of access and anonymous identity to express their expressions. This research provides insight into how interactions that occur on social media can illustrate variations in the communication dynamics of user behavior. By understanding the communication patterns and impoliteness strategies used, it is hoped that it can help public figures, content creators, and users to manage uploads or posts, and comments that are more thoughtful and constructive, and create more effective communication strategies on social media. Keywords: Impoliteness Strategy, Tiktok Comments, Umay Shahab, Qualitative Content Analysis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena adanya cuitan yang bersifat kontroversial karena terkesan merendahkan status sosial ekonomi seseorang yang diunggah oleh public figure di Indonesia yakni Umay Shahab di akun X mengenai sanggahan terhadap visi-misi salah satu calon Capres-Cawapres Prabowo-Gibran mengenai ‘makan siang gratis’. Namun, karena cuitan tersebut viral dan mendapat banyak kecaman oleh pengguna media sosial akhirnya cuitan tersebut di hapus oleh Umay Shahab sendiri sebagai pengguna akun X, dan mulai viral kembali di media Sosial Tiktok sehingga timbul komentar-komentar negatif dalam bentuk kecaman, kritikan tajam, ancaman, dan ejekan-ejekan yang bersifat menghina. Hal tersebut menunjukkan adanya dinamika komunikasi timbul di media sosial yang lebih kompleks akibat perkembangan dunia digital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis strategi ketidaksantunan Jonathan Culpeper dalam komentar akun Tiktok @chersannn, @mellimariaa, @ si_introvert_, @ dinouris, @ doo_arp26, @alineza, @adi.syahreza, @deandraptr, @astrdnr, @tiyanialohany. Menggunakan metode analisis isi kualitatif, penelitian ini mengkaji bagaimana penggunaan media sosial Tiktok dalam mengungkapkan ketidaksetujuan mereka melalui kolom komentar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis strategi ketidaksantutan yang digunakan oleh pengguna Tiktok dalam mengungkapkan ketidaksetujuannya melalui kecaman yakni: ketidaksantunan secara langsung, ketidaksantunan positif, ketidaksantunan negatif, dan sarkasme atau kesantunan semu. Temuan ini menunjukkan terdapat jenis ketidaksantunan negatif yang lebih sering digunakan untuk mendorong pengguna dalam berkomentar dengan adanya kemudahan akses dan identitas anonim untuk mengungkapkan ekspresinya. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai interaksi yang terjadi di media sosial dapat menggambarkan adanya variasi dinamika komunikasi dari perilaku pengguna. Dengan memahami pola komunikasi dan strategi ketidaksantunan yang digunakan, diharapkan dapat membantu public figure, content creator, dan pengguna untuk mengelola unggahan atau postingan, dan komentar yang lebih bijaksana dan konstruktif, serta menciptakan strategi komunikasi yang lebih efektif di media sosial. Kata Kunci: Strategi Ketidaksantunan, Komentar Tiktok, Umay Shahab, Analisis Isi Kualitatif.
Actions (login required)
 |
View Item |
