PERANCANGAN GAYA DIAFRAGMA, KORD, DAN KOLEKTOR PADA BANGUNAN MULTIFUNGSI DENGAN LAYOUT TIDAK BERATURAN

DAFFA, ATHTHAR AHMAD (2024) PERANCANGAN GAYA DIAFRAGMA, KORD, DAN KOLEKTOR PADA BANGUNAN MULTIFUNGSI DENGAN LAYOUT TIDAK BERATURAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf

Download (381kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
02 ABSTRAK.pdf

Download (37kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
03 BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (58kB)
[img] Text (BAB II)
04 BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (508kB)
[img] Text (BAB III)
05 BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (394kB)
[img] Text (BAB IV)
06 BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
07 BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (85kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
09 LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (119kB)

Abstract

The construction of multifunctional building construction structures with irregular layouts in Indonesia is very intensive throughout the region, including structural construction and infrastructure development. In this case, it is carried out in anticipation of an earthquake, by analyzing the diaphragm, cords, and collector forces on multifunctional building structures with irregular layouts using ETABS, so that the building structure can absorb earthquake forces above a certain level without causing serious damage to the structure or affecting the building structure. This emphasizes the importance of ensuring the planned earthquake load at the time of planning. The data used is secondary data where secondary data is in the form of data and references obtained from existing design data, SNI, and journals. The data obtained is then processed using ETABS software. The results showed that the participation of mass capital was qualified with the values of Tax = 3.25 and Tay = 3.33, and the seismic response Csmax = 0.024. The static and dynamic earthquake shear forces in the X and Y directions have been analyzed, with the deviation between floors being within the permissible limits and checking the P-Delta and built-in torque are qualified. Despite the vertical irregularities on floors 1 and 14, the structural model still qualifies for the seismic design category D. Cord reinforcement requirements show that a 300x500 beam requires 5D19 on floors 1-14 and 7D22 on floors 15- 23, while collector reinforcement requires 800x900 beams with 17D29 on floors 1-14 and beams 300x500 with 8D19 on floors 15-23. Keywords :Diaphragm, Chord, Collector, ETABS. Pembangunan struktur konstruksi bangunan multifungsi dengan layout tidak beraturan di Indonesia sangat intensif di seluruh wilayah, termasuk pembangunan struktur dan pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya gempa bumi, dengan menganalisis gaya diafragma, kord, dan kolektor pada struktur bangunan multifungsi dengan layout tidak beraturan menggunakan ETABS, sehingga struktur bangunan dapat menyerap gaya gempa di atas tingkat tertentu tanpa menimbulkan kerusakan serius pada struktur atau mempengaruhi struktur bangunan. Hal ini menekankan pentingnya memastikan beban gempa yang direncanakan pada saat perencanaan. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dimana data sekunder berupa data dan referensi yang diperoleh dari data desain yang sudah ada, SNI, dan jurnal. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan perangkat lunak ETABS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi modal massa memenuhi syarat dengan nilai Tax = 3,25 dan Tay = 3,33, serta respon seismic Csmax = 0,024. Gaya geser gempa statis dan dinamis pada arah X dan Y telah dianalisis, dengan simpangan antar lantai berada dalam batas yang diizinkan dan pengecekan P-Delta serta torsi bawaan memenuhi syarat. Meskipun terdapat ketidakberaturan vertikal pada lantai 1 dan 14, model struktur masih memenuhi syarat untuk kategori desain seismik D. Kebutuhan tulangan kord menunjukkan bahwa balok 300x500 memerlukan 5D19 pada lantai 1-14 dan 7D22 pada lantai 15-23, sementara tulangan kolektor memerlukan balok 800x900 dengan 17D29 pada lantai 1-14 dan balok 300x500 dengan 8D19 pada lantai 15-23. Kata Kunci : Gaya Diafragma, Kord, Kolektor, ETABS.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/SIP. 24 102
Call Number: ST/11/24/065
NIM/NIDN Creators: 41120010050
Uncontrolled Keywords: Gaya Diafragma, Kord, Kolektor, ETABS.
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 624 Civil Engineering/Teknik Sipil
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 624 Civil Engineering/Teknik Sipil > 624.9 Building, Structure, and Installation/Bangunan, Struktur, dan Instalasi
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 692 Auxiliary Construction Practices/Lain-lain yang Berhubungan dengan Pekerjaan Konstruksi > 692.1 Plans and Drawings Construction/Rancangan dan Menggambar Konstruksi Bangunan
600 Technology/Teknologi > 690 Buildings/Teknik Bangunan > 693 Construction In Specific Types of Materials and For Specific Purposes/Konstruksi Dalam Jenis Bahan Khusus dan Untuk Tujuan Khusus
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: khalimah
Date Deposited: 13 Sep 2024 04:07
Last Modified: 13 Sep 2024 04:07
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/91382

Actions (login required)

View Item View Item