NUGRAHA, AHMAD SYAUQY (2023) PERANCANGAN INTERIOR PADA HOTEL GRANDHIKA ISKANDARSYAH DENGAN GAYA MODERN KONTEMPORER BETAWI CULTURE DI JAKARTA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (240kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstrak.pdf Download (102kB) |
|
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
|
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (790kB) |
|
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (73kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) |
Abstract
The Special Capital Region of Jakarta is a huge potential for the hospitality industry as evidenced by the flourishing development of various hotels in Jakarta as the capital city. Among them is Hotel Grandhika Iskandarsyah. In addition, in the global era that is experiencing difficulties in terms of health and economy due to the impact of the Covid-19 pandemic, the hospitality business has become deserted. To be able to restore the hotel business, it is necessary to update it by following the conditions and conditions of the current era, as well as paying attention to the conditions of the surrounding environment for future designs. Therefore, business hotels are temporary places to stay, mostly inhabited by business people who use business facilities. Judging from the location of the hotel, Hotel GranDhika Iskandarsyah is located in the middle of the city of Jakarta, where the city of Jakarta is a city that is very synonymous with the residents of the Betawi Tribe. In addition, Betawi Culture is a very fluid culture, open to acculturation, thus allowing room for dialogue, negotiation with other cultures, to develop and change. Aesthetically, betawi ornaments can be applied in various places, so the GranDhika Iskandarsyah hotel betawi ornaments are applied, with the aim of adding to the aesthetics of the hotel interior space that is in harmony with local culture, the culture of the City of Jakarta, namely Betawi Culture. The design of this hotel room is carried out using a qualitative descriptive method which aims to add to the aesthetics of the space, indirectly it is designed to preserve the Betawi Tribal Ornaments with designs that are adapted to the image of a classy hotel. Thus, it is hoped that the application of Ornaments to this hotel will add aesthetic value and can remain sustainable as a symbol of the City of Jakarta, namely the Betawi Tribal Ornament. Keywords: Hotel, Interior, Betawi, Ornaments, Culture. Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan potensi yang sangat besar bagi industri perhotelan terbukti dengan suburnya pembangunan berbagai macam hotel di Jakarta sebagai Ibukota. Diantaranya adalah Hotel Grandhika Iskandarsyah. Disamping itu, pada era global yang sedang mengalami kesulitan dalam segi kesehatan dan ekonomi karena adanya dampak pandemi Covid-19 ini bisnis perhotelan menjadi sepi pengunjung. Untuk dapat memulihkan bisnis perhotelan perlu adanya perbaruan dengan mengikuti keadaan dan kondisi era yang sedang berlangsung saat ini, serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar untuk desain kedepannya. Oleh karena itu, hotel bisnis menjadi tempat menginap sementara waktu yang sebagian besar dihuni oleh pebisnis yang menggunakan fasilitas bisnis. Dilihat dari lokasi hotel, Hotel GranDhika Iskandarsyah ini berada di tengah Kota Jakarta, yang mana Kota Jakarta merupakan Kota yang sangat identik dengan penduduk Suku Betawi. Selain itu, Budaya Betawi merupakan budaya yang sangat cair, terbuka dengan akulturasi, sehingga memungkinkan adanya ruang untuk terjadinya dialog, negosiasi dengan budaya lain, berkembang dan berubah. Secara estetika ornamen betawi dapat diterapkan diberbagai tempat, maka diterapkanlah ornamen betawi hotel GranDhika Iskandarsyah, dengan tujuan dapat menambah estetika ruang interior hotel yang selaras dengan budaya setempat, budaya Kota Jakarta yaitu Budaya Betawi. Perancangan ruang hotel ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan selain menambah estetika ruang, secara tidak langsung hal ini dirancang untuk melestarikan Ornamen Suku Betawi dengan desain yang disesuaikan dengan citra hotel yang berkelas. Dengan begitu, diharapkan dengan diterapkannya Ornamen pada hotel ini akan menambah nilai estetika dan dapat tetap lestari sebagai simbol Kota Jakarta, yaitu Ornamen Suku Betawi. Kata Kunci: Hotel, Interior, Betawi, Ornamen, Budaya.
Actions (login required)
View Item |